Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Inggris David Cameron akan berkunjung ke Brussels, Belgia, untuk bertemu dengan para pemimpin Uni Eropa. Pembicaraan soal keluarnya Inggris dari blok itu tak ayal akan mewarnai pertemuan Uni Eropa terakhir yang akan dihadiri Cameron sebelum ia lengser.
Pertemuan para pemimpin 28 negara anggota Uni Eropa itu sengaja digelar pada Selasa (28/6), untuk memberikan waktu bagi Inggris usai referendum Uni Eropa pekan lalu. Keesokan harinya, Rabu (29/6), sebanyak 27 negara Uni Eropa lain akan bertemu membahas implikasi Brexit tanpa kehadiran Cameron.
Berbagai sumber pemerintahan Inggris menyatakan kepada
The Independent bahwa Cameron telah membangun "hubungan yang kuat" dengan para pemimpin Uni Eropa lainnya selama bertahun-tahun, sehingga dapat menggunakan pertemuan itu sebagai upaya untuk mendorong terciptanya "semangat konstruktif" dalam negosiasi hubungan yang baru antara Inggris dengan Uni Eropa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, pemimpin senior Uni Eropa menegaskan bahwa tidak akan ada pembicaraan soal pemisahan Inggris dengan Uni Eropa sebelum pemerintah Inggris secara resmi mengajukan pemisahan diri melalui
Pasal 50 dari Kesepakatan Lisbon yang memaparkan tahapan suatu negara yang akan meninggalkan Uni Eropa.
Cameron sendiri sebelumnya telah menyatakan bahwa dia tidak akan menjadi perdana menteri Inggris yang meminta Pasal 50 diaktifkan. Cameron menyerahkan tugas itu kepada siapa pun yang akan menggantikannya sebagai pemimpin Inggris. Cameron sendiri hanya akan menjabat selama tiga bulan ke depan, diperkirakan hingga September, sampai Partai Konservatif memilih pengganti dirinya.
Namun, hingga secara resmi keluar dari Uni Eropa, Inggris akan tetap menjadi negara anggota penuh Uni Eropa, dengan hak yang sama seperti negara-negara lain, dan "memiliki perwakilan di sana," menurut sumber pemerintah.
[Gambas:Video CNN]Pertemuan di Brussels kali ini akan menjadi pertemuan Uni Eropa terakhir Cameron dengan pemimpin 27 negara anggota lainnya, karena pertemuan selanjutnya dijadwalkan pada Oktober mendatang. Meski demikian, Cameron dijawadwalkan akan menghadiri acara peringatan seratus tahun Pertempuran Somme di Perancis dan KTT NATO di Warsawa, Polandia, bulan depan.
Sementara itu, Menteri Bisnis, Inovasi dan Keahlian Inggris Sajid Javid akan bertemu dengan lebih dari 20 perwakilan dari para pelaku bisnis di Inggris hari ini untuk membahas "tantangan signifikan" menyusul keluarnya Inggris dari Uni Eropa.
Javid akan bertemu dengan tokoh senior Konfederasi Industri Inggris (CBI), Institut Direksi (IOD) dan perwakilan dari pelaku usara penerbangan, pertahanan, mobil, minyak dan gas, baja, kereta api, pariwisata dan industri makanan. Javid akan memaparkan risiko bisnis menyusul Brexit, namun juga berbagai peluang bisnis lainnya di luar Uni Eropa.
"Ada tantangan besar di depan, tetapi keberhasilan ekonomi beberapa tahun terakhir membuat kita lebih mampu menahan gejolak pasar saat ini dan bekerja menuju masa depan yang lebih baik. Inggris tetap terbuka untuk bisnis," ujar Javid.
(ama)