Jakarta, CNN Indonesia -- Wali Kota London Sadiq Khan menyerukan otonomi lebih luas bagi ibu kota Inggris setelah ketidakpastian pasca referendum yang memutuskan Inggris Raya keluar dari Uni Eropa.
Dalam referendum pekan lalu, sebanyak 52 persen rakyat Inggris memilih hengkang dari UE, melawan 48 persen yang memilih tetap bergabung. Dan London, menjadi satu-satunya daerah di Inggris yang mendukung tetap bergabung. Sejak itu, sebanyak 175 ribu warga London telah menandatangani petisi berisi tuntutan agar London menjadi kota independen.
“Atas nama warga London, saya menuntut lebih banyak otonomi bagi ibu kota, saat ini,” kata Khan lewat teks pidato, Selasa (28/6).
“Meski saya suka ide soal kota independen London, saya tidak serius berbicara soal kemerdekaan saat ini,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khan merupakan salah satu politisi Inggris yang juga mengkampanyekan agar Inggris tetap bergabung dengan Uni Eropa. Dalam rencana otonominya, ia meminta kuasa untuk menaikkan pajak, juga kontrol lebih luas termasuk di sektor bisnis, transportasi, perumahan, dan kesehatan.
“Otonomi lebih untu melindungi perekonomian London dari ancaman ketidakpastian di depan. Otonomi lebih untuk melindungi bisnis dari seluruh dunia yang bertransaksi di sini, dan otonomi lebih untuk melindungi pekerjaan, harta dan kemakmuran kita,” ujar Khan.
Wali Kota Muslim London itu juga mengatakan bahwa London sebagai salah satu pusat finansial global juga harus memiliki kursi dalam negosiasi dengan UE terkait hubungan Inggris di masa depan dengan blok yang kini memiliki 27 anggota itu.
London saat ini merupakan salah satu pusat finansial dunia, dengan pangsa 41 persen dari perputaran mata uang asing di pasar global, lebih dua kali lipat dari kompetitor terdekatnya, New York.
(stu)