Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Dalam Negeri Bangladesh Asaduzzaman Khan membantah keterlibatan ISIS dalam serangan penyanderaan yang menewaskan 20 orang di sebuah restoran Dhaka pada akhir pekan lalu. Bantahan Khan dengan sendirinya menampik klaim ISIS terhadap serangan yang berlangsung hampir 12 jam itu.
Dalam wawancara Khan dengan
Reuters di rumahnya pada Minggu (3/7), ia memaparkan bahwa tujuh militan yang melakukan penyanderaan tidak menuntut tebusan apapun kepada pihak berwenang maupun publik.
Untuk membebaskan sandera, 100 petugas kepolisian Bangladesh meluncurkan baku tembak dengan para penyerang selama beberapa jam. Polisi berhasil membebaskan 14 sandera, membunuh enam pelaku penyerangan, dan menangkap pelaku ketujuh, setelah upaya negosiasi tak membuahkan hasil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelaku ketujuh kini masih hidup dan dirawat di rumah sakit di bawah penjagaan polisi. Pelaku ini menjadi salah satu kunci penting dalam penyelidikan ini.
Khan memaparkan bahwa tiga dari enam pelaku penyanderaan merupakan pria berusia di bawah 22 tahun dan dinyatakan buron selama enam bulan.
Wakil inspektur jenderal polisi Shahidur Rahman menyebut bahwa sebagian besar militan merupakan kelompok warga yang berpendidikan dan berasal dari keluarga kaya. Namun, ia menolak memberikan rincian lebih lanjut. Hal ini mengindikasikan bahwa radikalisasi keagamaan di negara itu telah meluas hingga ke keluarga berpendidikan tinggi.
Sesaat setelah penyanderaan, ISIS segera mengaku bertanggung jawab atas serangan dan memperingatkan berbagai "negara tentara salib" bahwa warga negara mereka tidak akan aman "selama pesawat mereka membunuh Muslim."
Untuk menguatkan klaimnya, ISIS juga mengunggah foto lima militan yang disebut terlibat dalam serangan itu tengah menyeringai di depan sebuah bendera hitam, menurut situs pemantauan militan, SITE.
Namun, pernyataan Khan dengan sendirinya membantah klaim ISIS. Khan menegaskan pandangan pemerintah bahwa kelompok militan dalam negeri, Jamaat-ul-Mujahideen Bangladesh, JMB, yang bertanggung jawab atas serangkaian pembunuhan di negara itu selama 18 bulan terakhir, termasuk serangan penyanderaan tersebut.
[Gambas:Video CNN]Ditanya soal foto yang diunggah ISIS, Khan kemudian menunjuk ke dinding di belakangnya dan berkata, "Jika saya menempatkan poster IS di sini dan berdiri dengan senapan mesin, apakah itu akan membuktikan bahwa ada IS sini?" ujarnya, menyingkat sebutan ISIS menjadi IS, singkatan untuk Islamic State.
JMB kerap kali mengaku bahwa mereka merupakan perpanjangan tangan ISIS di Bangladesh, namun tidak terbukti memiliki hubungan langsung ke kelompok militan yang berbasis di Suriah dan Irak itu.
Pihak berwenang memastikan bahwa tujuh pelaku penyanderaan merupakan warga lokal. Sebelum serangan terjadi pihak berwenang mencoba menangkap lima dari tujuh tersangka yang diduga terkait dengan jaringan militan internasional.
Siapa pun yang bertanggung jawab, serangan ini menandai eskalasi besar dalam kekerasan yang diluncurkan oleh militan, yang menuntut berdirinya pemerintahan Islam di Bangladesh. Sebagian besar dari 160 juta populasi di Bangladesh merupakan warga Muslim.
(ama)