Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang turis berusia 19 tahun menderita luka parah di bagian kaki akibat terkena ledakan kembang api buatan rumahan di Central Park, Manhattan, New York, Amerika Serikat. Insiden terjadi ketika dia melompat dari sebuah batu dan mendarat tepat di perangkat tersebut.
Ledakan mengejutkan itu terjadi pada Minggu (3/7) malam menjelang perayaan 4 Juli, atau Hari Kemerdekaan AS. Polisi menegaskan tidak ada kecurigaan bahwa ledakan ini direncanakan oleh para ekstremis. Kembang api itu juga diyakini tidak dibuat untuk menyakiti penggunanya.
Para penyidik meyakini bahwa kembang api itu kemungkinan dibuat oleh seorang penggemar kembang api amatir untuk menciptakan sensasi hiruk pikuk menjelang perayaan kemerdekaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu saksi mata yang berada di taman itu menyatakan kepada
CNN bahwa ledakan itu terdengar "seperti meriam."
Dari berbagai foto yang tersebar di media sosial, sang turis terlihat terluka parah. Kakinya diperban dan terlihat hancur ketika ia mendapatkan perawatan oleh petugas medis darurat di tempat kejadian.
Polisi memaparkan bahwa sang turis, yang tidak dipublikasikan identitasnya, tengah mengunjungi Virginia dengan dua orang teman.
Pria itu kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Bellevue dan akan menjalani operasi. Polisi menjelaskan bahwa sang korban menderita luka serius namun kondisinya stabil.
Dua rekan korban, masing-masing berusia 18 dan 20 tahun, tidak terluka. Rekan korban diyakini tidak terkait dengan pembuatan kembang api rumahan itu.
"Pada saat ini, kami tidak memiliki bukti [insiden] ini terkait dengan terorisme," kata Wakil Kepala Departemen Kepolisian New York City, John O'Connell.
O'Connell juga memastikan bahwa "tidak ada ancaman yang serius yang spesifik terhadap kota New York atau perayaan Empat Juli."
Komandan penjinak bom polisi Letnan Mark Torre menyatakan bahwa tidak indikasi yang menunjukkan perangkat itu "dengan sengaja dan tujuan tertentu dibuat dengan maksud menyakiti manusia."
Ia mengatakan bahwa kembang api itu diyakini sudah berada di taman setidaknya satu hari, "Sebagian besar kembang api tidak meledak dan hanya ditinggalkan di sana."
Central Park merupakan kawasan taman dengan luas 315 hektar. Taman di jantung kota Manhattan ini juga merupakan salah satu destinasi wisata para turis di jantung kota New York.
Tim polisi tengah mengerahkan anjing terlatih untuk mendeteksi kemungkinan alat peledak lainnya di sekitar taman.
Sistem keamanan semakin ditingkatkan seiring dengan meningkatnya kewaspadaan AS terhadap potensi serangan di tempat-tempat umum. Kewaspadaan meningkat menyusul serangan penyanderaan di sebuah restoran di Bangladesh yang diklaim oleh ISIS dan aksi bom bunuh di bandara Ataturk, Istanbul pekan lalu.
Pada Senin (4/7) seorang pelaku bom bunuh diri tewas setelah beraksi dan melukai dua polisi di dekat Kantor Konsulat Amerika Serikat di Jeddah, Arab Saudi. Pelaku serangan awalnya memarkir mobilnya di depan rumah sakit di dekat kantor konsulat sekitar pukul 02.15 waktu setempat, kemudian memicu alat ledaknya, membunuh dirinya sendiri.
(ama)