Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo menyampaikan belasungkawa mendalam dari rakyat Indonesia bagi keluarga dan korban rangkaian serangan bom bunuh diri di Arab Saudi dalam 24 jam terakhir.
"Saya mewakili rakyat Indonesia menyampaikan rasa duka yang mendalam bagi para korban, keluarga, dam pemerintah Kerajaan Saudi Arabia," ujar Jokowi dalam pernyataan resminya yang disampaikan di Padang, Selasa (5/7).
Dalam kesempatan itu, Jokowi tak hanya menyatakan keprihatinan terhadap aksi kekerasan di Saudi, tetapi juga berbagai belahan lain dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita melihat bom ini hampir di semua negara, Turki, Bangladesh, Baghdad di Irak, terakhir di Masjid Nabawi di Saudi Arabia. Aksi kekerasan atas nama apa pun tidak dibenarkan, tidak bisa ada toleransi terhadap hal seperti itu, apalagi di Masjid Nabawi," katanya.
Bom di Masjid Nabawi, Madinah, menewaskan empat orang petugas keamanan. Serangan ini merupakan bagian dari tiga ledakan yang mengguncang Saudi sehari menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri.
Ledakan pertama terjadi di kawasan dekat kantor konsulat Amerika Serikat di Jeddah. Dalam insiden tersebut, pelaku bom bunuh diri tewas di tempat.
Setelah itu, ledakan kembali terjadi di kawasan Qatif. Diberitakan
Reuters, seorang saksi mata mengatakan bahwa ledakan menghancurkan sebuah mobil yang diparkir di dekat masjid.
[Gambas:Video CNN]Pakar Timur Tengah
CNN, Tim Lister, mengatakan bahwa serangan di Saudi cocok dengan “modus operandi” ISIS. Menurutnya, Arab Saudi merupakan “target riil untuk menunjukkan” bahwa ISIS “bisa menyerang sesuatu yang lebih besar dari diri mereka sendiri.”
Dalam sepekan terakhir, ISIS juga mengklaim sejumlah serangan di Turki, Bangladesh, Yaman, dan Irak.
Menjelang perayaan Idul Fitri kali ini, aksi bom bunuh diri di Mapolresta Solo pada Selasa (5/7). Jokowi pun menginstruksikan aparat kepolisian untuk mengejar dan membongkar jaringan pelaku bom bunuh diri tersebut.
"Saya sudah memerintahkan kepada Kapolri untuk mengejar dan mengungkap jaringanya," ujar Jokowi.
(ama)