Situasi Mencekam, Zona Larangan Terbang Diterapkan di Dallas

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Jumat, 08 Jul 2016 13:14 WIB
Situasi mencekam di kota Dallas, Texas, menyusul tewasnya empat orang polisi di tengah aksi protes penembakan warga kulit hitam. Pelaku menanam bom di kota itu.
Ilustrasi (Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Situasi mencekam di kota Dallas, Texas, menyusul tewasnya empat orang polisi di tengah aksi protes penembakan warga kulit hitam. Para pelaku yang merupakan penembak jitu diduga masih bercokol di gedung, mengaku telah menanam bom di kota tersebut.

Kepala polisi David Brown seperti diberitakan Reuters, Kamis (7/6), baku tembak masih terjadi antara polisi dan pelaku yang berada di lantai dua sebuah gedung parkir mobil. Brown mengatakan, pelaku mengaku menanam bom di sekitar tempat itu.

Paket mencurigakan ditemukan dekat lokasi dan telah diamankan oleh tim penjinak bom kepolisian Dallas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Brown, pelaku mengatakan "masa akhir akan datang" dan dia akan melukai serta membunuh banyak polisi. Pelaku, kata Brown, juga mengaku "menanam bom di gedung parkir dan di kota."

Empat orang polisi tewas dan tujuh lainnya terluka parah, seorang warga sipil juga jadi korban penembakan. Menurut Brown, serangan terhadap polisi di tengah protes masyarakat dilakukan secara terkoordinir. Beberapa korban tewas akibat peluru yang mengenai punggung mereka.

Zona larangan terbang

Situasi kian mencekam sehingga Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat mengeluarkan zona larangan terbang sementara di atas kota Dallas, hal ini diumumkan di Twitter.

Kisruh terjadi saat digelar aksi damai memprotes penembakan warga kulit hitam Philando Castile, 32, oleh polisi di Minnesotta Rabu malam lalu. Kekasih Castile merekam dengan video di internet aksi berdarah tersebut.

Kematian Castile terjadi selang sehari setelah penembakan warga kulit hitam lainnya, Alton Sterling, 37, di Baton Rouge, Louisiana, juga oleh polisi.

Berbagai peristiwa ini menambah panjang daftar kematian warga kulit hitam oleh aparat di AS. Presiden Barack Obama menyebut penembakan Castile dan Sterling sebagai tragedi dan hal yang sering terjadi.

"Ini adalah gejala dari rasialisme yang ada di sistem pengadilan kriminal kita," kata Obama.

Aksi protes juga digelar di beberapa kota di AS, seperti di Chicago, New York, St. Paul dan Minnesotta. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER