AS Akan Rilis Transkrip Telepon Pelaku Penembakan Orlando

CNN | CNN Indonesia
Senin, 20 Jun 2016 11:19 WIB
Pihak berwenang Amerika Serikat akan merilis transkrip pembicaraan telepon pelaku penembakan massal di kelab gay di Orlando ke 911.
Pihak berwenang Amerika Serikat akan merilis transkrip pembicaraan telepon pelaku penembakan massal di kelab gay di Orlando ke 911. (Omar Mateen via Myspace/Handout via Reuters)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pihak berwenang Amerika Serikat akan merilis transkrip pembicaraan telepon pelaku penembakan massal di kelab gay di Orlando ke 911, yang menewaskan 49 orang dan melukai 53 lainnya.

Diwawancara oleh CNN pada Minggu (19/6), Jaksa Umum Loretta Lynch mengatakan bahwa sebagian transkrip dari tiga panggilan Omaar Mateen, 29, pelaku penembakan, akan dipublikasikan Senin (20/6).

Lynch mengatakan para penyelidik berupaya untuk mendapat profil utuh Mateen, warga AS keturunan Afghanistan yang lahir di New York dan tumbuh di Florida.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam teleponnya ke 911 pada Minggu dini hari pekan lalu ketika melakukan penyerangan, Mateen mendeklarasikan dukungannya kepada kelompok militan ISIS yang mengeuasai beberapa wilayah di Irak dan Suriah.

Otoritas menyebut Mateen teradikalisasi sendiri.

Sebelumnya penyelidikan awal juga mengindikasikan Mateen secara mental terganggu. Ia disebut bertindak sendiri tanpa arahan dari jaringan luar, meski ia mengaku telah berbaiat kepada ISIS.

Meski begitu, Lynch tidak mengatakan apakah istri kedua Mateen, Noor Salman, atau orang lain, akan ikut ditetapkan menjadi tersangka.

“Karena investigasi ini sedang berlangsung, kami tidak mengomentari soal perang orang lain saat ini, kecuali mengatakan bahwa kami berbicara dengan semua orang yang mengenalnya, dan itu tentu saja termasuk keluarganya, untuk memastikan apa yang merka tahu, apa yang mereka lihar dalam beberapa hari atau minggu hingga ini terjadi,” ujarnya.

Kasus penembakan ini juga kembali mencuatkan perdebatan lama di Kongres AS terkait kontrol senjata.

Hari ini, Senin, Senat AS dijadwalkan akan melakukan pemungutan suara soal pengecekan latar belakang yang lebih luas dan pembatasan penjualan senjata bagi orang-orang yang berada dalam pengawasan terorisme.

FBI pekan lalu menyatakan bahwa Mateen berada dalam pengawasan antara Maret 2014 dan Maret 2014 setelah mengikrarkan dukungan kepada banyak kelompok ekstremis. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER