Didera Masalah Ekonomi, Mongolia Tunjuk Mantan Menkeu Jadi PM

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Jumat, 08 Jul 2016 18:01 WIB
Parlemen Mongolia menunjuk mantan menteri keuangan sebagai perdana menteri baru di tengah lambatnya pertumbuhan ekonomi dan jeratan utang.
Ilustrasi bendera Mongolia. (Thinkstock/olhainsight)
Jakarta, CNN Indonesia -- Parlemen Mongolia menunjuk mantan menteri keuangan, Jargaltulga Erdenebayar, sebagai perdana menteri baru di tengah lambatnya pertumbuhan ekonomi dan jeratan utang.

Negara yang kaya batu bara, tembaga, dan emas tersebut belakangan ini berjuang untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan ekonomi, termasuk melambatnya pertumbuhan di China. Akibatnya, pembakaran batu bara menurun.

Setelah pertarungan sengit dalam pemilihan umum, partai oposisi, Partai Rakyat Mongolia, akhirnya meraih suara terbanyak berkat janjinya untuk memangkas utang dan mendapatkan lebih banyak keuntungan dari sektor pertambangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erdenebayar sendiri pernah menjadi menteri keuangan selama satu tahun di bawah pemerintahan Chimed Saikhanbileg, perdana menteri yang akhirnya ia gantikan.

Menurut analis dari Pertambangan dan Logam Mongolia, Dale Choi, Erdenebayar merupakan sosok muda yang terpelajar. "Ia merupakan representasi generasi profesional Mongolia selanjutnya," katanya.

Sementara itu, pemimpin Partai Rakyat Mongolia, Miyegombiin Enkhbayar, akan menjabat sebagai ketua parlemen. Ia juga diperkirakan akan menangani masalah pemerintahan.

Mongolia sebenarnya menjadi perhatian investor asing ketika bekas blok Soviet ini melakukan transformasi pasca revolusi damai pada 1990.

Para investor mengincar sumber daya mineral Mongolia yang akhirnya melejit pada 2010 hingga 2012.

Namun setelah itu, terjadi perlambatan ekonomi yang menyebabkan kontroversi mengenai peran perusahaan-perusahaan tambang seperti Rio Tinto. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER