Presiden Perancis Sebut Insiden Nice Serangan Teroris

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Jumat, 15 Jul 2016 10:33 WIB
Presiden Perancis menyatakan bahwa serangan di Nice yang menewaskan setidaknya 80 orang sebagai aksi terorisme.
Hollande menyatakan bahwa situasi darurat di Perancis yang dicanangkan setelah serangan pada November lalu, akan diperpanjang hingga tiga bulan ke depan. (French Pool via Reuters TV)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Perancis, Francois Hollande, menyatakan bahwa serangan di Nice yang menewaskan setidaknya 80 orang tak dapat dimungkiri lagi memang merupakan tindakan teroris.

"Tidak bisa disangkal ada karakteristik teroris dalam serangan yang merupakan bentuk paling ekstrem dari kekerasan. Jelas bahwa kami harus melakukan apa pun untuk melawan terorisme," ujar Hollande setelah mengadakan rapat mendadak pada Jumat (15/7) subuh, seperti dikutip Reuters.
Rapat di Kementerian Dalam Negeri Perancis itu rampung sekitar enam jam setelah serangan truk di Nice ini terjadi menjelang tengah malam pada Kamis (14/7).

Saat itu, warga sedang merayakan hari nasional Perancis atau yang biasa disebut Bastille Day.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti dilansir CNN, pengendara truk itu menyetir dengan kecepatan tinggi sepanjang Promenade des Anglais dan menabraki kerumunan orang.

Setelah melakukan penyelidikan awal, polisi menemukan senapan, bahan peledak, serta granat di dalam truk itu. Saat ini, penyelidikan masih terus dilakukan di bawah lembaga antiteror Perancis.
Sementara itu, warga yang berada di sekitar kejadian diperintahkan untuk tetap berada di dalam rumah.

Hollande pun menyatakan bahwa situasi darurat di Perancis yang dicanangkan setelah serangan pada November lalu, akan diperpanjang hingga tiga bulan ke depan.

Pada 13 November tahun lalu, sebanyak 130 orang tewas dalam teror Paris di kafe, restoran, gedung konser Bataclan, dan stadion sepak bola Stade de France. ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER