Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi menangkap dua orang di kota Nice, Perancis, yang diduga terkait dengan serangan teror menggunakan truk ketika warga tengah merayakan Bastille Day pekan ini.
Sumber pengadilan menyatakan kepada
Reuters bahwa kedua orang yang ditangkap pada Minggu (17/7) terdiri dari seorang pria dan seorang wanita.
Dengan penangkapan ini, maka pihak berwenang Perancis kini telah menahan tujuh orang yang diduga terkait dengan serangan yang menewaskan 84 orang dan diklaim oleh kelompok militan ISIS itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelaku teror adalah Mohamed Lahouaiej Bouhlel, seorang warga Tunisia berusia 31 tahun, yang mengemudikan sebuah truk dengan kecepatan tinggi ke arah kerumunan warga di Riviera pada Kamis (14/7) malam.
Truk melaju secara zig-zag di sepanjang pinggir laut Promenade des Anglais sejauh dua kilometer ketika perayaan kembang api dimulai untuk menandai hari nasional Perancis.
Pelaku tewas akibat tembakan yang diluncurkan polisi untuk menghentikan aksinya.
[Gambas:Video CNN]Otoritas Perancis belum memiliki bukti bahwa ia menganut paham Islam radikal. Keterkaitan Bouhlel dengan ISIS pun masih belum dapat ditemukan.
Namun, Menteri Dalam Negeri Bernard Cazeneuve menyatakan Bouhlel mungkin mengalami radikalisasi dengan cepat, berdasarkan kesaksian orang-orang yang dekat dengannya.
Usai serangan ini, pemerintah Perancis memperkuat pengamanan di seluruh negeri, termasuk menyiagakan 12 ribu anggota pasukan cadangan kepolisian. Cazeneuve mengatakan bahwa pasukan itu akan memperkuat 120 ribu personel yang sudah ada.
(ama)