Turki Pecat 15 Ribu Tenaga Lembaga Pendidikan Usai Kudeta

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Rabu, 20 Jul 2016 07:47 WIB
Menurut pemerintah Recep Tayyip Erdogan, para pelaku kudeta adalah "kanker" yang harus "dibersihkan" dari institusi publik.
Menurut pemerintah Recep Tayyip Erdogan, para pelaku kudeta adalah "kanker" yang harus "dibersihkan" dari institusi publik. (Reuters/Ibraheem Abu Mustafa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemberantasan orang-orang yang terlibat dalam kudeta militer yang gagal akhir pekan lalu di Turki kini merambah dunia pendidikan. Pemerintah Turki memecat sekitar 15 ribu tenaga lembaga pendidikan menyusul kudeta tersebut.

Diberitakan Independent yang mengutip stasiun televisi TRT, Dewan Pendidikan Tinggi Turki juga memerintahkan 1.577 dekan dari semua universitas negeri dan swasta di negara itu untuk segera mengundurkan diri.

Pemerintah Recep Tayyip Erdogan sebelumnya menegaskan tidak akan ada ampun bagi para pelaku kudeta dan orang-orang yang mendukungnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hampir 18 ribu orang dari sektor keamanan yang ditahan menyusul kudeta, termasuk di antaranya 6.000 anggota amiliter, sekitar 9.000 polisi, sedikitnya 3.000 hakim dan 30 gubernur.

Kantor berita pemerintah Turki, Anadolu, mengatakan ada 339 staf Kementerian Sosial dan Keluarga yang dipecat usai kudeta tersebut.

Pemerintah Turki juga menangguhkan cuti tahunan bagi tiga juta pegawai negeri sipil pada awal pekan ini.

Menurut pemerintah Turki, para pelaku kudeta adalah "kanker" yang harus "dibersihkan" dari institusi publik. Erdogan juga menyatakan tidak akan menghapuskan hukuman mati bagi para pelaku kudeta.

Turki menuding tokoh agama yang kini hidup di AS, Fethullah Gulen sebagai dalang kudeta. Namun tudingan ini dibantah oleh Gulen. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER