Jakarta, CNN Indonesia -- Penampilan Ted Cruz di Konvensi Partai Republik kian menunjukkan perseteruannya dengan Donald Trump. Cruz dalam pidatonya tidak menyatakan dukungan terhadap Trump menjadi calon presiden Amerika Serikat, berujung pada sorakan dari para peserta Konvensi.
Delegasi kubu anti-Trump di Partai Republik, Ken Cuccinelli, kepada
Reuters, Rabu (20/7), mengatakan istri Cruz, Heidi, sampai harus dikawal keluar dari ruang Konvensi demi keamanan dirinya. Pasalnya, sorakan-sorakan untuk Cruz kian hebat, beberapa meneriakkan kata "Kami ingin Trump".
Cruz yang mendapatkan suara delegasi jauh lebih sedikit dari Trump dalam Konvensi di Ohio itu hanya menyinggung nama Trump sekali saja dalam pidatonya. Tidak ada bentuk dukungan terhadap Trump, yang maju dalam pemilu presiden November mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya ingin memberikan selamat kepada Donald Trump yang memenangkan nominasi semalam," kata Cruz, menyebutkan nama Trump hanya sekali.
Dalam pidatonya, dia juga menyerukan: "Saya mohon, jangan tinggal di rumah pada November. Berdirilah dan bersuaralah, dan pilih sesuai hati nuranimu, pilihlah kandidat yang kalian percaya bisa mempertahankan kebebasan dan kesetiaan pada Konstitusi."
Donald Trump tiba di ruang Konvensi di penghujung pidato Cruz, bertepuk tangan atas pidato itu. Kedatangan Trump membuat sorakan terhenti, seluruh perhatian tertuju kepada dirinya.
Trump dan Cruz terlibat perseteruan selama kampanye kandidat calon presiden Republik. Perseteruan tidak hanya soal politik, melainkan pribadi.
Trump dalam sebuah kesempatan menghina penampilan istri Cruz dengan membandingkannya dengan istrinya, Melania, seorang mantan model. Taipan
real estate itu juga menuduh ayah Cruz kenal dengan pembunuh John F. Kennedy sebelum presiden AS itu tewas tertembak tahun 1963.
Selama kampanye primer, Cruz menyebut Trump sebagai "mata keranjang" dan "narsis."
(ama)