Dipilihnya Tim Kaine Jadi Cawapres Dinilai Rugikan Hillary

Rizky Sekar Afrisia & Reuters | CNN Indonesia
Sabtu, 23 Jul 2016 10:25 WIB
Kebijakan masa lalu Tim Kaine dianggap bisa menghambat upaya Hillary Clinton merebut hati dan suara kelompok kulit hitam.
Hillary Clinton memilih Tim Kaine sebagai cawapresnya. (REUTERS/Carlos Barria)
Jakarta, CNN Indonesia -- Senator Virginia, Tim Kaine baru saja dipilih Hillary Clinton untuk mendampinginya memimpin Amerika Serikat. Kaine telah secara resmi menjadi calon wakil presiden dari Partai Demokrat setelah ia diumumkan melalui Twitter, Jumat (22/7).

Kaine akan langsung diajak Clinton berkampanye di Miami. Kefasihannya berbahasa Spanyol dianggap menjadi cara menjaring dukungan dari Florida.

Namun mengutip Reuters, keputusan Clinton memilih Kaine juga bisa menjadi senjata makan tuan. Dipilihnya Kaine diprediksi menghambat Clinton mencapai mimpi meraih suara para pemilih keturunan Afrika-Amerika. Itu berkaitan dengan strategi Kaine melawan kriminal di masa lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dahulu, Kaine pernah ikut andil memenuhi populasi penjara di AS. Strategi yang didukungnya, dikenal sebagai Project Exile, tak begitu disukai kalangan kulit hitam. Proyek itu digagas pada 1997 di Richmond, Virginia, dan kini sudah mati.

Project Exile merupakan hasil kerja sama Partai Demokrat, Partai Republik, dan kelompok lobi serta pendukung pengontrolan senjata di AS. Proyek itu mendapat banyak kritik karena dinilai bias rasialis, karena memungkinkan mengirim pria muda kulit hitam ke masa tahanan yang panjang.

Kaine yang menjadi walikota Richmond dari 1998 sampai 2001 termasuk vokal mendukung proyek itu. Menurut pria 58 tahun itu, Project Exile bisa mengurangi angka pembunuhan di kota Richmond.

Tujuan Project Exile sebenarnya adalah mengirim pelaku kriminal dan pemilik senjata ilegal, yang kebanyakan adalah kulit hitam, ke penjara selama setidaknya lima tahun. Itu yang dihujani kritik.

Di sisi lain, Clinton juga mendapat kecaman dari aktivis kulit hitam karena dukungannya di masa lalu terhadap kebijakan untuk tidak menolerir kejahatan. Akibat kebijakan pada 1990-an itu, penjara AS kini penuh. Terjadi pula ketegangan antara penegak hukum dan komunitas 'hitam.'

Masa lalu Clinton itu pernah merugikan orang lain. Salah satu penggalang dananya sempat diganggu awal tahun ini, oleh para aktivis yang meminta Clinton "meminta maaf atas penahanan massal."

Menurut Sam Sinyangwe penggagas Campaign Zero, kini Clinton yang akan dirugikan Kaine. "Memilih seseorang seperti Kaine bukan pertanda potensi pemimpin yang baik sebagai seorang presiden," katanya, seperti dikutip dari Reuters.

Kekhawatiran yang sama juga disampaikan Nicole Lee, pengacara hak-hak sipil dan aktivis di Washington DC. Lee, yang juga blasteran Afrika-Amerika, mengatakan, "Project Exile membuat sedih keluarga-keluarga orang kulit hitam." (rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER