Jakarta, CNN Indonesia -- Donald Trump kembali menegaskan sumpahnya untuk menghentikan imigrasi dari negara-negara yang terkait dengan terorisme, dalam pidato penerimaannya sebagai calon presiden Partai Republik di konvensi nasional partainya, Kamis (21/7).
Dalam pidatonya, Trump akan menyatakan warga dari negara yang "berkompromi dengan terorisme" tidak akan diterima di Amerika.
"Kita harus segera menangguhkan imigrasi dari setiap negara yang dilanda terorisme hingga sampai waktu yang aman," kata Trump, dikutip dari
Al-Arabiya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tidak ingin mereka di negara kita," lanjut Trump disambut sorak-sorai dan tepuk tangan meriah dari para delegasi yang hadir dalam Konvensi Nasional Partai Republik di Cleveland, Ohio.
Trump juga mengulangi janjinya untuk membangun tembok di sepanjang perbatasan di wilayah selatan dengan Meksiko, dalam upaya menghentikan imigrasi ilegal dan perdagangan narkoba.
"Kami akan membangun tembok perbatasan yang bagus untuk menghentikan imigrasi ilegal, menghentikan geng dan kekerasan, dan menghentikan narkoba mengalir ke masyarakat kita," ucap Trump.
Trump tidak memberikan banyak gambaran baru soal kebijakannya kelak. Kebanyakan yang disampaikan pria 70 tahun itu telah dia utarakan dalam kampanye kandidat capres Republik.
Pidato tersebut juga menandai berakhirnya Konvensi Republik yang telah berlangsung selama empat hari. Acara itu diboikot oleh nama-nama besar Partai Republik, seperti Mitt Romney dan anggota keluarga Bush.
Seperti pidato selama masa kampanye, pidato Trump kali ini juga tak luput mencera rivalnya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton.
Menurut Trump, kebijakan Clinton saat menjadi Menteri Luar Negeri AS telah menyebabkan "kematian, kehancuran, terorisme, dan kelemahan" negara. Pernyataan ini memicu sorakan dari para pendukung Trump, "Penjarakan dia [Clinton]"
Menanggapi cercaan Trump dan pendukungnya, Clinton menuliskan satu kalimat singkat dalam akun Twitter-nya pada Kamis, "Kami lebih baik dari ini."
(ama)