Jakarta, CNN Indonesia -- Militer Amerika Serikat mulai melancarkan serangan terhadap militan ISIS di Sirte, Libya, pada Senin (1/8). Operasi militer ini diperkirakan akan berlanjut seiring kian gencarnya upaya AS dan koalisinya menggempur ISIS di Irak dan Suriah.
Diberitakan
Reuters, serangan ini diperintahkan langsung oleh Presiden AS Barack Obama setelah mendapatkan permintaan dari pemerintah Libya yang diakui PBB.
AS terakhir kali mengebom Libya pada bulan Februari lalu dan serangan kali ini menandai dukungan pertama Washington dalam pertempuran antara Libya dengan ISIS di Sirte.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serangan kali ini juga menandai dimulainya kampanye pengeboman udara oleh AS di wilayah itu. Dalam melakukan serangan di Libya, AS menurunkan pesawat
drone dan jet tempur.
ISIS menguasai sebagian wilayah Sirte akhir tahun lalu, menjadikannya pangkalan militan paling penting di luar Suriah dan Irak. Di kota ini, ISIS menguasai tempat-tempat strategis seperti universitas, rumah sakit dan gedung konferensi Ouagadougou yang diyakini diubah menjadi gudang senjata.
Juru bicara Pentagon mengatakan, serangan di Sirte dilakukan untuk membantu pasukan Libya melawan ISIS.
Awal tahun ini AS memperkirakan terdapat 6.000 tentara ISIS di Libya, termasuk mereka yang pindah dari Suriah. Jumlahnya diperkirakan berkurang akibat serangan pasukan Libya.
(stu)