Jakarta, CNN Indonesia -- Satu kelompok di Suriah, Yayasan Umum untuk Hubungan Tahanan, menuntut pembebasan sejumlah tahanan sebagai alat tukar untuk lima jasad warga Rusia yang helikopternya ditembak jatuh di Idlib pada Senin (1/8) lalu.
Guna meyakinkan berbagai pihak, kelompok itu turut merilis kartu identitas para korban melalui surat pernyataan mereka.
Mengacu pada pernyataan rujukan
Reuters tersebut, kelompok itu menuntut pembebasan tahanan yang ditahan di penjara pemerintah Suriah. Tak hanya itu, mereka juga menginginkan pembebasan tahanan yang ditangkap oleh Hizbullah di Libanon.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, kelompok ini juga meminta penghentian pengepungan wilayah yang diblokade tentara Suriah dan sekutunya. Mereka pun menuntut sejumlah dana signifikan untuk bantuan kemanusiaan bagi warga yang berada di daerah blokade.
Sebelumnya, pemerintah Rusia mengonfirmasi bahwa helikopter Mi-8 militer mereka ditembak jatuh setelah mengantar bantuan kemanusiaan ke Aleppo.
Saat itu, tim tersebut sedang dalam perjalanan kembali menuju pangakalan udara utama Rusia di barat Provinsi Latakia.
Hingga kini, belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas penembakan ini. Namun sejauh ini diketahui bahwa sel militan ISIS tidak aktif di daerah itu, begitu pula kelompok moderat yang didukung oleh AS dan sekutunya.
Selama ini, pasukan Rusia melakukan serangan udara di Suriah atas permintaan dari Presiden Bashar Al-Assad.
Sementara itu, pemerintah Suriah dan Rusia sendiri belum memberikan tanggapan apa pun terkait tuntutan ini.
(ama)