Duterte: Filipina Bisa Bertahan Tanpa Perusahaan Tambang

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Senin, 01 Agu 2016 16:47 WIB
Presiden Filipina Rodrigo Duterte mendesak perusahaan tambang yang tak mematuhi peraturan untuk menutup bisnis mereka atau hengkang dari Filipina.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte mendesak perusahaan tambang yang tak mematuhi peraturan untuk menutup bisnis mereka atau hengkang dari Filipina. (Reuters/Lean Daval)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Filipina Rodrigo Duterte memperingatkan para pelaku usaha pertambangan untuk mematuhi kebijakan lingkungan yang kini diperketat. Duterte mendesak perusahaan tambang yang tak mematuhi peraturan untuk menutup bisnis mereka atau hengkang dari Filipina, karena menurutnya Filipina dapat bertahan tanpa industri pertambangan.

"Kami akan bertahan sebagai bangsa tanpa Anda," kata Duterte dalam sebuah paparan media, Senin (1/8), mengacu kepada para pelaku usaha pertambangan.

"Anda harus mengikuti standar ketat pemerintah atau tutup," ujar Duterte, dikutip dari Reuters.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Filipina menghentikan operasi tujuh tambang dalam negeri karena gagal mematuhi peraturan lingkungan. Menteri Lingkungan dan Sumber Daya Alam Regina Lopez pun mulai mengaudit semua situs pertambangan sejak 8 Juli lalu.

Pekan lalu, Lopez berjanji menutup lebih banyak operasi pertambangan yang menyebabkan kerusakan lingkungan.

Selain menaruh perhatian besar terhadap lingkungan, Duterte yang baru sebulan menjabat juga menyerukan reformasi di bidang keterbukaan informasi terhadap publik. Pekan lalu, Duterte memerintahkan semua instansi yang berada di bawahnya langsung untuk membuka catatan mereka kepada publik, sejalan dengan janjinya untuk menindak korupsi dan mempromosikan transparansi dalam pemerintahan.

Selain itu, Duterte juga menyerukan gencatan senjata dengan pemberontak komunis yang telah memberontak sejak 1968, dalam pidato kenegaraan pertamanya pekan lalu.

Namun, mantan Gubernur Davao City ini dikenal dengan seruannya untuk membunuh para kriminal dan bandar narkoba. Sepekan setelah Duterte dilantik, kepolisian Filipina sudah menembak mati 30 pengedar narkoba.

Sosok kontroversial ini mengatakan kepada pendukungnya untuk langsung membunuh para pengedar narkoba jika berpapasan, tanpa proses hukum. Ia bahkan sempat menawarkan imbalan bagi warga yang menembak pengedar narkoba. (ama/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER