Jakarta, CNN Indonesia -- Jepang melontarkan protes baru kepada pemerintah di Beijing karena kapal penjaga China dan sekitar 230 perahu nelayan lainnya berlayar di dekat wilayah perairannya di sekitar kepulauan sengketa di Laut China Timur.
Seperti dilansir dari
Reuters, Penjaga Pantai Jepang mengatakan bahwa tiga dari enam kapal penjaga China yang berlayar pada Sabtu (6/8) tersebut diduga bersenjata.
Sehari sebelumnya, Jumat (5/8), Kementerian Luar Negeri Jepang bahkan mengatakan bahwa kapal penjaga dan perahu nelayan China sudah memasuki wilayah perairan Tokyo di sekitar kepulauan itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara resmi, pulau yang disebut Senkaku oleh Jepang dan Diaoyu dalam bahasa China ini dikontrol oleh pemerintah Tokyo. Namun, China mengklaim pulau tak berpenghuni itu dan kerap mengirimkan kapal penjaganya ke dekat daerah tersebut.
Kemlu Jepang pun sudah mengirimkan nota protes kepada Kedutaan Besar China di Tokyo dan meminta agar kapal itu segera meninggalkan perairan tersebut. Mereka mengecam tindakan yang disebut akan meningkatkan ketegangan unilateral.
Hingga kini, pejabat China belum dapat dihubungi secara independen oleh
Reuters.
Ketegangan antara China dan Jepang memang terus tegang setelah sengketa lahan ini.
Sebelumnya, China menuding menteri pertahanan baru Jepang, Tomomi Inada, salah menginterpretasikan sejarah. Inada enggan memastikan apakah pasukan Jepang melakukan pembunuhan massal terhadap warga sipil di China pada Perang Dunia II.
(stu/stu)