Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah militan yang terkait dengan ISIS merilis beberapa foto yang menunjukkan berbagai senjata dan peralatan tempur milik tentara Amerika Serikat yang berhasil direbut oleh kelompok militan di Afghanistan timur.
Sejumlah foto yang dirilis pada Sabtu (6/8) itu menunjukkan peluncur roket portabel, radio, granat dan sejumlah peralatan militer lainnya yang tidak umum digunakan oleh pasukan pemerintah Afghanistan dan diklaim milik tentara AS. Kelompok itu juga merilis foto kartu identitas seorang Prajurit Kader Angkatan Darat AS, Ryan Larson.
Komando militer AS di Kabul segera membantah dugaan bahwa tentara itu ditangkap oleh kelompok militan, dan menyatakan "dia ditugaskan [di sana] dan tetap dalam status masih bertugas dalam unitnya."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasukan operasi khusus AS ditugaskan di Afghanistan untuk membantu pasukan lokal dalam operasi terbaru melawan kelompok militan yang telah berbaiat dengan ISIS di Provinsi Nangarhar, yang berbatasan dengan Pakistan.
"Prajurit Kader Larson melekat pada unit pasukan yang bermitra dengan Pasukan Afghanistan," bunyi pernyataan dari juru bicara militer AS, Komandan Ron Flesvig, yang dirilis Minggu (7/8), dikutip dari
Reuters.
"Kartu Identitas sang prajurit dan beberapa peralatannya tertinggal setelah (operasi tersebut). Hilangnya kartu identitas sangat disayangkan," bunyi pernyataan itu.
Pada Juli lalu, komandan AS menyatakan sedikitnya lima pasukan khusus terluka dalam pertempuran di provinsi ini.
Situs yang menerbitkan foto tersebut menyatakan bahwa berbagai senjata dan peralatan tempur tersebut ditinggalkan selama operasi tersebut. Namun, Flesvig menyatakan pihaknya masih mencari tahu bagaimana dan kapan tepatnya senjata dan peralatan itu hilang.
Pasukan AS kini berada di Afghanistan sebagai penasihat pertempuran untuk memerangi sejumlah kelompok militan di negara itu. Selain itu, sejumlah jet tempur AS mengerahkan setidaknya 545 senjata dalam enam bulan pertama 2016 di Afghanistan.
(ama/stu)