Polisi Kanada Tewaskan Seorang Terduga Teroris

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Kamis, 11 Agu 2016 20:55 WIB
Polisi Kanada menewaskan seorang pria setelah mengumumkan bahwa mereka menerima informasi kredibel akan adanya potensi ancaman teror pada Rabu (10/8).
Ilustrasi. (Reuters/Omar Sobhani)
Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi Kanada menewaskan seorang pria setelah mengumumkan bahwa mereka menerima informasi kredibel akan adanya potensi ancaman teror pada Rabu (10/8).

Dalam pernyataan tersebut, kepolisian Kanada mengatakan akan mengambil tindakan untuk memastikan keamanan publik. Namun, tidak ada penjabaran lebih lanjut.

Menurut laporan CTV News dan CBC News, pria itu akhirnya tewas di tangan polisi dalam satu penggerebekan di Ontario.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Rabu tengah malam, Menteri Keamanan Dalam Negeri Kanada, Ralph Goodale, kemudian mengatakan bahwa publik kini sudah "diamankan dengan baik" setelah ada ancaman keamanan itu.

Tanpa menjabarkan lebih lanjut, Goodale hanya mengatakan bahwa ia sudah melaporkan semuanya kepada Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau.

Sumber-sumber intelijen mengatakan kepada Reuters bahwa tersangka tersebut adalah Aaron Driver, orang yang pernah ditahan tahun lalu setelah secara terbuka menyatakan dukungan terhadap ISIS melalui jejaring sosial.

Menurut sumber tersebut, Driver kerap memakai nama samaran Harun Abdurahman. Ia tinggal di Strathtoy, Ontario, sebuah komunitas kecil yang terletak sekitar 225 kilometer di barat daya Toronto.

Namun hingga kini, belum ada konfirmasi kematian Driver. Pengacaranya pun belum dapat dihubungi oleh Reuters.

Beberapa laporan di Twitter pada Rabu tengah malam memang banyak yang mengatakan bahwa polisi menggerebek sebuah rumah di Strathroy. Beberapa orang di lokasi kemudian melaporkan bahwa seorang koroner sudah tiba dan kantong jasad terlihat dimasukkan ke dalam mobil petugas.

Surat kabar London Free Press mengabarkan bahwa menurut anggota keluarga, Driver ditembak oleh polisi setelah meledakkan satu alat yang melukai dirinya sendiri dan satu orang lain. Belum ada konfirmasi resmi atas laporan ini.

Driver memang belum pernah diadili atas sebuah kejahatan. Namun, pada Februari pengadilan memerintahkan pembatasan gerak Driver yang mengharuskan ia menjauh dari sosial media, komputer, dan tidak berkomunikasi dengan ISIS.

Saat itu, Driver mengatakan bahwa warga Kanada tidak perlu takut kepadanya. Kepada CBC News, ia mengatakan bahwa seseorang seharusnya tidak diadili karena keyakinan politiknya. (stu/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER