Usai Kudeta, Para Diplomat Turki di Luar Negeri Kabur

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Jumat, 12 Agu 2016 15:05 WIB
Beberapa diplomat Turki tidak memenuhi panggilan untuk pulang dan kabur di tengah penyelidikan para pejabat yang terlibat kudeta militer Juli lalu.
Usai kudeta militer yang gagal 15 Juli lalu, pemerintah Recep Tayyip Erdogan memanggil banyak diplomat Turki untuk kembali ke tanah air untuk diselidiki. (Reuters/Yagiz Karahan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa orang diplomat Turki di luar negeri tidak memenuhi panggilan untuk pulang ke tanah air dan kabur di tengah penyelidikan dan penangkapan para pejabat yang terlibat kudeta militer Juli lalu.

Seperti dikutip the Independent, Kamis (11/8), usai kudeta militer yang gagal 15 Juli lalu, pemerintah Recep Tayyip Erdogan memanggil banyak diplomat Turki untuk kembali ke tanah air untuk diselidiki.

Para diplomat adalah bagian dari para pejabat yang diinterogasi karena diduga terkait dengan jaringan Fethulleh Gulen, tokoh agama yang dituding berada di balik kudeta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak hanya diplomat, para pejabat militer yang ditugaskan di luar negeri juga menghilang setelah mendapat surat panggilan.

Di antaranya adalah dua orang atase militer di Kedutaan Turki di Yunani yang kabur ke Italia dan seorang tentara staf kedutaan di Kuwait yang tertangkap saat mencoba kabur ke Arab Saudi, berdasarkan laporan Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu.

Dua orang jenderal Turki yang bertugas di Afghanistan tertangkap di Dubai dan dikirim pulang. Dua diplomat di Bangladesh dilaporkan telah kabur ke New York.

Cavusoglu mengatakan "waktunya telah habis" bagi para pejabat yang tidak kembali ke Turki setelah mendapat surat panggilan.
 
"Ada mereka yang kabur. Ada yang kabur dari kalangan diplomat juga. Per kemarin, waktunya sudah habis bagi mereka yang dipanggil pulang. Kami akan melakukan tindakan hukum bagi mereka," kata Cavusoglu.

Lebih dari 26 ribu orang telah ditangkap dan 16 ribu di antaranya resmi ditahan karena terlibat kudeta. Lebih dari 8.000 orang  masih dalam tahap penyelidikan.

Mereka yang terlibat kudeta terdiri dari para guru, hakim, pegawai negeri, militer dan polisi. Jurnalis dan akademisi juga ditangkapi dan lebih dari 100 media ditutup oleh pemerintah. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER