Jakarta, CNN Indonesia -- Kanselir Jerman Angela Merkel mengundang sejumlah eksekutif dari beberapa perusahaan besar yang terdaftar dalam bursa efek Jerman (DAX) untuk menghadiri konferensi tingkat tinggi bulan depan, ajang yang akan digunakan oleh Merkel untuk mendesak para pemimpin perusahaan itu mempekerjakan lebih banyak pengungsi.
Lebih dari satu juta migran membanjiri Jerman tahun lalu. Pemerintah Jerman kini tengah berupaya agar para pengungsi mendapatkan pekerjaan dan mengurangi ketergantungan mereka terhadap bantuan dari pemerintah Jerman.
Selain itu, membanjirnya pengungsi diharapkan mampu menjadi solusi atas kekurangan tenaga kerja di Jerman akibat populasi warga usia produktif semakin berkurang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diberitakan harian Jerman,
Bild, dikutip dari
Reuters, Merkel berencana mendorong sejumlah perusahaan terbesar Jerman untuk menawarkan lebih banyak pelatuhan dan posisi untuk para pengungsi. Selama ini, sejumlah perusahaan Jerman dikritik karena hanya berkontribusi sedikit dalam mengintegrasikan pengungsi ke dalam pasar kerja yang berkembang.
Terkait kritikan ini, para pemimpin perusahaan Jerman kemudian berdalih bahwa sebagian besar mereka tidak memiliki banyak lowongan pekerjaan untuk para pengungsi, karena sebagian besar imigran tak dapat berbahasa Jerman dan tidak menempuh pendidikan yang diperlukan untuk mendapat pekerjaan.
Sejumlah perusahaan besar itu termasuk perusahaan elektronik Siemens, perusahaan bahan kimia Evonik serta produsen mobil Opel dan VW. Beberapa perusahaan itu akan berdiskusi dengan Merkel soal hasil proyek percontohan untuk memberdayakan pengungsi dalam pertemuan yang akan berlangsung pada 14 September mendatang.
Namun, kantor Merkel menolak mengkonfirmasi laporan
Bild tersebut.
Harian Jerman lainnya,
Frankfurter Allgemeine Zeitung, melaporkan bulan lalu bahwa sebanyak 30 perusahaan terbesar yang terdaftar dalam DAX telah memperkerjakan sekitar 54 pengungsi hingga Juni tahun ini, termasuk 5- pengungsi yang dipekerjakan oleh perusahaan penyedia logistik Deutsche Post.
Wakil Kanselir Jerman Sigmar Gabriel bulan lalu juga mendesak para perusahaan besar untuk berkontribusi lebih besar merekrut para pengungsi. Gabriel menyatakan usaha perusahaan besar itu kalah jauh jika dibandingkan dengan upaya Mittelstand, perusahaan skala kecil dan menengah yang dianggap tulang punggung perekonomian terbesar di Eropa.
Lebih dari 1,1 juta imigran tiba di Jerman tahun lalu, sebagian besar merupakan pengungsi yang melarikan diri konflik di Suriah, Afghanistan dan Irak.
(ama)