Jakarta, CNN Indonesia -- Ribuan penumpang di Bandara John F. Kennedy, New York, Amerika Serikat, dilanda kepanikan dan akhirnya dievakuasi setelah polisi menerima laporan adanya tembakan pistol di Terminal 8 pada Minggu (14/8).
Laporan ini berasal dari seorang perempuan yang mengaku kepada kepolisian bahwa ia melihat satu pria membawa pistol di Terminal 8 sekitar pukul 09.30 waktu setempat. Polisi pun langsung bergerak untuk mencari pria itu.
Personel Unit Gawat Darurat Kepolisian New York (NYPD) yang menggunakan senjata otomatis langsung terjun ke lokasi sementara para penumpang berlindung di balik pembatas jalan yang terbuat dari semen. Kepanikan pun tak dapat terbendung.
Seorang penumpang asal New York yang berencana terbang ke London, Robert, juga mengaku panik. Saat berlari, ia masih berupaya mengambil tiket pesawat yang tertinggal. Namun, ia mengurungkan niatnya karena orang sekitar menyuruhnya untuk berlindung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami digerakkan untuk ke tempat aman. Kami menunggu di sana dan polisi mengarahkan kami untuk keluar. Kami berlari. Sangat menakutkan," tuturnya seperti dikutip
New York Post.
Sementara itu, di dalam Terminal 8, satu petugas masih berteriak, "Jika ada yang tertinggal, itu tidak sepadan dengan nyawa kalian. Semuanya bergerak sekarang."
Sumber kepolisian mengatakan bahwa hingga kini, mereka belum menemukan bukti adanya tembakan. Namun, mereka masih mencari kemungkinan adanya senjata api.
Merujuk pada situs resmi bandara, maskapai yang beroperasi di Terminal 8 adalah Alaska Airlines, Air Berlin, American Airlines, American Eagle, Finnair, LARAM, Qatar Airways, Royal Jordanian, dan LATAM.
Akibat insiden ini, sejumlah penerbangan dialihkan ke Buffalo.
(ama)