Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia (MCMC) akan bekerja sama dengan kepolisian untuk melacak pemilik ponsel yang digunakan sebagai alat picu bom dalam bagian rangkaian ledakan di Thailand pekan lalu.
Kantor berita Malaysia,
Bernama, melaporkan bahwa Thailand meminta bantuan kepada Manila untuk membantu mereka dalam penyelidikan salah satu ledakan, yaitu yang terjadi di Phuket pada Jumat (12/8).
Seorang sumber dari keamanan Malaysia mengatakan bahwa ledakan itu tidak mengancurkan badan ponsel. Nomor seri yang dikeluarkan oleh MCMC juga masih tertera jelas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sehari setelah kejadian, Sabtu (13/8), kepolisian Malaysia pun sudah menerima potongan ponsel yang bertuliskan nomor seri dari MCMC itu.
Ledakan di Phuket ini hanya merupakan bagian dari rangkaian serangan yang terjadi dalam 24 jam terhitung sejak Kamis (11/8) malam. Rangkaian ledakan ini merenggut dua nyawa dan melukai 30 orang lainnya.
Wakil juru bicara Kepolisian Kerajaan Thailand, Piyaphan Pingmuang, memastikan bahwa rangkaian serangan bom ini bukan aksi teroris, tapi sabotase.
Ia menegaskan bahwa Thailand tidak memiliki konflik ras atau agama di antara etnis minoritas dan juga tak berada di bawah ancaman yang terkait dengan kelompok militan ISIS.
Menurut Piyaphan, serangan ini dipicu akibat memanasnya konflik internal dan dimaksudkan untuk membuat kekacauan. Sebelumnya, kepolisian Thailand juga menyebut kejadian tersebut berkaitan dengan peristiwa politik dalam negeri.
Saat ledakan terjadi, Thailand baru saja menggelar referendum untuk mengadopsi konsitutsi yang disokong militer pada pekan lalu. Namun, kepolisian belum mengambil kesimpulan bahwa serangan ini memang dipicu oleh hasil referendum itu.
Otoritas Thailand sendiri ternyata sudah memiliki informasi intelijen mengenai kemungkinan serangan sebelum rangkaian ledakan terjadi sejak Kamis (11/8) malam.
Rangkaian insiden ini bermula pada Kamis tengah malam, ketika dua bom meledak di kawasan wisata di Hua Hin, merenggut satu nyawa dan melukai 21 orang lainnya.
Di hari yang sama, meledak pula satu bom di Provinsi Trang dan menelan satu korban nyawa serta melukai tujuh orang lainnya.
Sehari kemudian, Jumat (12/8) pagi, serangkaian bom kembali meledak di beberapa titik, yaitu Hua Hin, Surat Thani, Phuket, Phangnga, Trang, Krabi, Chumphon, dan Nakhon Si Thammarat.
(stu)