Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok militan Boko Haram menuntut pembebasan tahanan teroris untuk ditukar dengan sandera gadis asal Chibok, Nigeria, yang mereka culik pada 2014 lalu.
Tawaran ini disampaikan melalui video yang memperlihatkan 50 gadis itu berdiri di depan latar belakang kain terpal hitam.
Salah satu gadis yang bernama Maida Yakubu kemudian berkata dalam bahasa Hausa, "Apa yang dapat saya katakan adalah para orang tua harus serius. Bicara ke pemerintah sehingga kami dapat pulang."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yakubu kemudian menggambarkan penderitaan selama disekap oleh Boko Haram. Bagaimana mereka kekurangan makanan, minuman, bahkan harus menghadapi situasi perang.
"Oh, kalian, saudara kami, orang tua kami, kalian harus menyelamatkan kami. Kami menderita di sini. Pesawat selalu datang untuk membombardir dan menewaskan banyak dari kami," tuturnya seperti dikutip
Telegraph.
Salah satu komandan Boko Haram kemudian menyalahkan serangan udara pemerintah yang terus menghantam sehingga nyawa beberapa tawanan turut terenggut.
"Kami tidak ingin melakukan apa pun terhadap gadis-gadis ini. Permintaan kami tetap sama. Kami ingin pemerintah membebaskan militan kami yang ditahan bertahun-tahun. Jika tidak, kami tidak akan membebaskan gadis-gadis ini," katanya.
Video ini sekaligus menjadi bukti visual bahwa beberapa gadis masih hidup sejak diculik pada 2014 lalu.
Kredibilitas video itu semakin meyakinkan karena ibu dari Yakuba, Esther, memang merupakan salah satu pihak orang tua yang mengirimkan surat terbuka untuk pembebasan anaknya pada April lalu.
Dari 276 gadis yang diculik dari sekolah Kristen di Chibok pada 2014 lalu, diperkirakan 200 di antaranya masih hidup. Mereka diyakini dipaksa pindah agama ke Islam atau diberikan kepada para komandan untuk menjadi selir.
(stu)