Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok militan ISIS memproklamirkan Abu Musab al-Barnawi sebagai pemimpin baru Boko Haram, kelompok militan asal Nigeria yang telah berbaiat ke ISIS sejak tahun lalu.
Dalam wawancara sepanjang dua halaman di majalah mingguan pro-ISIS,
al-Naba, yang beredar pada Selasa (2/8), al-Barnawi dinyatakan sebagai "gubernur negara Islam untuk Afrika Barat."
Dalam wawancara itu, al-Barnawi menegaskan bahwa Boko Haram "masih merupakan kekuatan yang harus diperhitungkan" di kawasan tersebut. Ia juga menyatakan bahwa kini Boko Haram tengah menerima sejumlah anggota baru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak meluncurkan pemberontakan tujuh tahun silam, Boko Haram bertujuan untuk mendirikan negara Islam dengan hukum syariah yang ketat. Pemberontakan ini telah menewaskan sekitar 15 ribu orang dan menyebabkan jutaan warga Nigeria mengungsi.
Pada akhir 2014, Boko Haram berhasil menguasai wilayah dengan ukuran sebesar Belgia di timur laut Nigeria. Kelompok ini kemudian menjadi target utama Presiden Nigeria Muhammadu Buhari sejak ia menjabat tahun lalu.
Awal tahun lalu, Boko Haram dikabarkan berhasil dipukul mundur oleh tentara Nigeria, dibantu oleh pasukan militer dari sejumlah negara tetangga.
Meskipun telah dipukul mundur dari sebagian besar wilayah yang mereka kuasai sebelumnya, Boko Haram masih kerap meluncurkan serangkaian serangan bom bunuh diri di timur laut Nigeria dan sejumlah negara tetangga, seperti Kamerun, Niger dan Chad. Serangan Boko Haram terfokus pada area publik, seperti pasar dan masjid.
Pakar keamanan, Fulan Nasrullah, menyatakan kepada
Reuters bahwa al-Barnawi merupakan mantan komandan militer dan tokoh senior dalam Boko Haram.
Ketika mengumumkan al-Barnawi sebagai pemimpin Boko Haram, ISIS tidak menyebutkan nama Abubakar Shekau, kelompok Boko Haram sebelumnya, yang sempat dikabarkan tewas dalam beberapa kesempatan namun kemudian muncul kembali dalam video yang diunggah secara daring.
Shekau terakhir kali terlihat dalam video yang beredar pada Maret lalu. Dalam video itu, Shekau mengindikasikan bahwa dia tengah sakit dan Boko Haram telah kehilangan efektivitasnya. Hanya sepekan berselang, muncul video terbaru dari Boko Haram yang menegaskan kelompok militan ini tidak akan menyerah.
Juni lalu, jenderal senior AS menyatakan bahwa internal Boko Haram telah terpecah, akibat kegagalan Shekau mematuhi perintah ISIS, setelah berbaiat setia pada Maret 2015 lalu.
Informasi terungkap hanya beberapa hari setelah sejumlah pejabat AS menyatakan mereka tidak melihat adanya bukti bahwa Boko Haram menerima dukungan operasional yang signifikan atau pembiayaan dari kelompok militan ISIS. Hal ini menegaskan bahwa baiat Boko Haram terhadap ISIS hanyalah pernyataan semata, tanpa dukungan apapun dari kelompok yang beroperasi di Irak dan Suriah.
(ama/stu)