Jakarta, CNN Indonesia -- Lebih dari 500 ribu warga di negara bagian Borno, wilayah timur laut Nigeria, hidup dalam kondisi yang memprihatinkan akibat konflik antara Boko Haram dan tentara setempat. Menurut laporan organisasi medis internasional Dokter Lintas Batas, MSF, warga terpaksa tinggal di tenda-tenda penampungan, menggantungkan hidup dari bantuan makanan dan air serta terancam kekurangan gizi.
MSF merinci kondisi kehidupan warga di Banki, salah satu wilayah di Borno. Di kota yang dekat dengan perbatasan Kamerun ini, warga nyaris tidak memiliki akses atas bantuan kemanusiaan, menurut Manajer program darurat MSF Hugues Robert.
"Para warga berkumpul dan terisolasi di dalam kota yang sudah setengah hancur, dan sepenuhnya tergantung pada bantuan luar yang jumlahnya sangat kurang. Kalau kita tidak cepat menyediakan makanan, air dan bantuan medis secepatnya, kasus kekurangan gizi dan penyakit akan menyebar," ujar Robert dalam pernyataan yang diterima CNN Indonesia pada Kamis (28/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Robert memaparkan bahwa wilayah di sekitar Banki hanya dapat diakses dengan pendampingan militer. Sekitar 15 ribu orang tinggal di wilayah itu, sebagian besar merupakan pengungsi yang meninggalkan rumah mereka akibat konflik.
Berdasarkan penelaahan singkat terhadap populasi setempat, tim medis MSF memperkirakan angka kematian yang sangat tinggi di area ini. MSF menemukan sebanyak 1 dari 12 orang tewas selama enam bulan terakhir.
"Mereka terpaksa meninggalkan rumah-rumah karena berbagai serangan dan pertempuran, dan saat ini mereka menghadapi jatuhnya ekonomi lokal, terputusnya rute perdagangan dan hancurnya panen dan ternak," ujar Robert.
"Sebagian besar populasi telah mengalami kekurangan pasokan makanan selama berbulan-bulan sehingga kondisi kesehatan mereka sekarang ini sangat buruk," katanya.
Menurut data MSF, 15 persen anak-anak di negara bagian Borno diketahui menderita kurang gizi akut parah yang mengancam nyawa. Di kota Banki sendiri hampir 1 dari 3 anak mengalami kurang gizi.
Untuk merespons kondisi darurat kemanusiaan ini, MSF memberikan bantuan makanan terapeutik dan vaksinasi campak kepada lebih dari 4.900 anak. Penyediaan air bersih dan perbaikan sanitasi juga dilakukan di sejumlah tempat di Banki.
"Musim hujan sudah dekat, artinya ancaman malaria makin besar," kata Robert.
Robert mengaku bahwa upaya penyaluran bantuan di wilayah tersebut sangat tidak aman karena konflik masih terus berlangsung. Banyak ruas jalan yang dipasangi ranjau. MSF menyerukan kepada berbagai organisasi internasional lainnya agar menyediakan bantuan makanan dan medis darurat kepada warga di wilayah Borno.
(ama/den)