Jakarta, CNN Indonesia -- Untuk pertama kalinya setelah dua tahun, orangtua korban penculikan militan Nigeria, Boko Haram, Esther Yakubu, melihat anaknya, Maida Yakubu, masih hidup pada video baru yang dirilis oleh kelompok itu.
Maida bersama lebih dari 200 teman satu sekolahnya di Chibok, diculik oleh Boko Haram pada 2014 lalu. Ahad lalu, Boko Haram mempublikasikan video yang memperlihatkan Maida bersama sekitar 50 orang gadis lain.
"Melihat anak saya berdiri di samping teroris dengan amunisi melingkar di lehernya tidak mudah bagi seorang ibu," kata Esther kepada
CNN. "Tapi saya juga berterima kasih kepada Tuhan yang Maha Kuasa. Mereka bilang sebagian besar anak perempuan [Chibok] tewas tapi anak saya masih hidup."
Maida terlihat menggunakan abaya hitam yang sudah kusam dan kerudung bermotif. Gadis 18 tahun tersebut menundukkan pandangannya sambil menerima intruksi dari seorang militan Boko Haram untuk berbicara. Kondisi tersebut sangat kontras dengan foto Maida yang terdapat di layar telepon seluler milik ibunya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Esther mengatakan ia bersyukur anaknya maish hidup, namun mengungkapkan kekecewaan terhadap pemerintah Nigeria.
[Gambas:Video CNN]"Pemerintah tidak melakukan apa-apa," katanya. "Ketika mereka menyerang Chibok, para gadis yang kabur berhasil berkat usaha mereka sendiri…dengan melompat dari truk. Beberapa gadis bahkan mengalami patah kaki.”
“Tidak ada bantuan dari pemerintah. Tidak ada konseling. Tidak ada sama sekali. Mereka berusaha sendiri. Itu tidak adil," tambah Esther.
Seperti dilansir
CNN, Ia juga menceritakan trauma mendalam yang dilalui para orangtua.
"Tekanan darah saya naik, dan tidak kunjung turun," ungkapnya, mengungkapkan masalah kesehatan yang ia derita sejak anaknya diculik. Sedikitnya 16 orang tua korban meninggal selama anaknya disandera.
Namun Eshter tetap berpikir positif. "Saya sangat senang. Karena selama anak saya masih hidup, itu berarti kami akan bertemu dengannya suatu hari nanti," ujarnya.
Sementara itu, pemerintah Nigeria mengatakan mereka telah mengontak Boko Haram dan mengusahakan pembebasan para gadis Chibok.
Dari 276 gadis yang diculik dua tahun lalu, diperkirakan 200 di antaranya masih hidup. Mereka diyakini dipaksa pindah agama ke Islam atau diberikan kepada para komandan Boko Haram untuk dijadikan selir.
(stu/stu)