China Tingkatkan Kerja Sama Militer dengan Suriah

Denny Armandhanu/Reuters | CNN Indonesia
Rabu, 17 Agu 2016 12:49 WIB
China selama ini memang tidak terlibat dalam konflik bersenjata di Suriah, namun mereka kini berniat meningkatkan kerja sama militer dengan negara itu.
Ilustrasi. (Reuters/Jason Lee)
Jakarta, CNN Indonesia -- China selama ini memang tidak terlibat dalam konflik bersenjata di Suriah. Namun pemerintah Beijing mengatakan mereka ingin meningkatkan kerja sama dengan Suriah, salah satunya bertujuan menghentikan perang yang berkecamuk di negara itu.

Seperti diberitakan Xinhua yang dikutip Reuters, peningkatan kerja sama disampaikan oleh pejabat militer China dalam kunjungan ke Suriah pada Selasa (16/8). Guan Youfei, direktur Badan Kerja Sama Militer Internasional di Komisi Militer Pusat China, dalam pertemuan dengan Menteri Pertahanan Suriah Fahad Jassim al-Freij di Damaskus, mengatakan mereka secara konsisten mendorong resolusi politik di Suriah.

"Militer China dan Suriah telah bersahabat sejak lama, dan militer China akan tetap memperkuat pertukaran dan kerja sama dengan militer Suriah," ujar Guan yang dikutip Xinhua.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Walau untung besar dalam kerja sama minyak dengan Suriah, namun China enggan terlibat langsung dalam upaya perdamaian di negara itu dan membiarkan negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB lainnya yang bertindak.

Namun kini China perlahan mulai masuk dalam konflik Suriah, termasuk dengan mengirim utusan demi mendorong penyelesaian secara diplomatik dan memfasilitasi pertemuan antara perwakilan pemerintah Bashar al-Assad dan oposisi.

Dalam pertemuan tersebut, Guan dan al-Freij membicarakan kerja sama latihan militer dan rencana pemberian bantuan kemanusiaan oleh militer China. Guan tidak menjabarkan lebih lanjut rencananya tersebut.

Guan juga bertemu dengan jenderal Rusia di Damaskus. Tidak disebutkan hasil dari pertemuan itu.

Kendati China tidak ingin terlibat dalam operasi militer di Suriah, namun Beijing memuji peran militer Rusia dalam konflik di negara tersebut.

China memiliki kekhawatiran sendiri soal kekerasan di kawasan tersebut.

China khawatir Uighur, etnis Muslim dari Xinjiang, pergi ke Suriah dan Irak untuk bergabung dengan kelompok militan. Banyak pejuang Uighur yang menuju Suriah melalui Asia Selatan dan Turki. Pemerintah Beijing takut, warga Uighur akan kembali ke China dan menebar teror. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER