Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah China memerintahkan sebuah situs berita memecat seorang redaktur setelah salah tulis satu huruf dalam pemberitaan soal pidato Presiden Xi Jinping.
Diberitakan
Telegraph yang mengutip situs Hong Kong, Mingpao, akhir pekan lalu, redaktur yang dipecat berasal dari situs berita online Tencent.
Tencent memberitakan soal pidato Xi dalam peringatan 95 tahun Partai Komunis China pada 1 Juli lalu. Terdapat kalimat yang seharusnya berarti "Xi Jinping menyampaikan pidato yang penting."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, penulis berita tersebut menggunakan karakter mandarin yang salah saat menulis kata "menyampaikan". Perubahan satu huruf itu membuat kata itu berubah arti menjadi "marah besar".
Berita itu langsung ditulis ulang dengan memperbaiki kesalahan penulisan.
Ming Pao menuliskan, setelah peristiwa itu pemerintah China menegur keras pemimpin redaksi media itu, Wang Yongzhi, dan seorang redaktur pelaksana.
Menurut pemerintah China, tulisan tersebut memiliki "dampak negatif yang serius". Departemen Penerangan Pusat China melakukan penyelidikan dan menyerukan pemecatan redaktur dan para petinggi media itu.
Peristiwa ini adalah salah satu bukti kendali ketat pemerintah China terhadap media.
Desember lalu, empat wartawan dibebastugaskan setelah kantor berita China News Service salah menyebutkan Presiden Xi "mundur" (ci zhi). Seharusnya yang mereka ingin katakan adalah "pidato" (zhi ci) dalam kunjungan ke Afrika.
(den)