Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Filipina Rodrigo Duterte bersedia untuk memungkinkan pembukaan kembali judi
online, jika pajak judi tersebut dibayar dengan benar. Duterte juga mensyaratkan permainan judi diadakan jauh dari gereja dan sekolah.
"Saya akan mengembalikan (perjudian) secara
online jika pajak dikumpulkan dengan benar dan ruang judi ditempatkan di kabupaten yang memperbolehkan praktik perjudian, yang berarti jauh dari gereja atau sekolah," ujar Duterte, dikutip dari
Reuters.
Korporasi Perjudian dan Hiburan Filipina, yang menangani urusan perjudian, bulan ini memutuskan untuk tidak memperpanjang lisensi eksklusif Philweb Corp, operator yang mengelola lebih dari 300 kafe yang menawarkan judi
online e-bingo dan e-game di penjuru Filipina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keputusan ini dicapai dengan mempertimbangkan agar rakyat Filipina yang miskin tidak ikut berjudi.
"Saya marah karena bahkan para pemuda sudah berjudi dan tidak ada cara pengumpulan pajak yang tepat," kata Duterte, Rabu (24/8).
Filipina selama ini merupakan salah satu negara Asia yang menjadi surga industri judi. Namun, sejak pemerintah memutuskan untuk tidak memperpanjang lisensi kafe yang melayani judi e-bingo dan e-game, negara ini diperkirakan akan kehilangan sekitar 10 miliar peso, atau sekitar US$215 juta dalam pendapatan tahunannya.
"Bayar pajak dengan benar. Berjudilan sampai Anda mati. Saya tidak peduli," kata Duterte.
Pernyataan Duterte ini menambah panjang kebijakannya yang dinilai kontroversial, setelah perang terhadap narkoba yang ia serukan memakan korban 1.900 orang yang tewas dalam pembunuhan di luar pengadilan, hanya kurang dari dua bulan sejak Duterte dilantik sebagai presiden.
Kebijakan Duterte ini sontak dikritik oleh PBB.
Di hari yang sama, Duterte juga menyatakan bahwa ancamannya soal keluar dari PBB yang mengemuka pada akhir pekan lalu hanya sebuah lelucon saja.
Duterte mengklaim bahwa 756 orang yang dibunuh oleh polisi itu memang merupakan tersangka pengedar narkoba yang menolak ditahan. Sementara itu, lebih dari seribu orang lainnya tewas dalam perang antar-geng narkoba.
(ama)