Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 12 orang tewas dalam serangan militan ke kampus yang didanai Amerika Serikat di Kabul, Afganistan, pada Kamis (25/8). Pertempuran antara aparat dan militan berlangsung 10 jam, dua orang pelaku tewas.
Kepada
Reuters, kepala Departemen Investigasi Kriminal Kabul mengatakan selain 12 tewas, 44 lainnya terluka dalam peristiwa itu, 35 di antaranya mahasiswa. Korban tewas terdiri dari tujuh mahasiswa, tiga polisi dan dua penjaga keamanan kampus.
AFP memberitakan, serangan ke American University terjadi mulai dari Rabu malam hingga Kamis pagi waktu setempat. Tembakan dan ledakan terdengar, seiring upaya polisi dan tentara melumpuhkan pelaku.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas peristiwa tersebut, namun dugaan mengarah pada Taliban yang tengah menggencarkan serangan di Afghanistan.
Menurut laporan media setempat, ratusan mahasiswa berhasil diselamatkan dalam operasi semalam. Banyak dari mereka yang berdiam di dalam kelas dan membarikade pintu dengan perabotan.
"Saya mendengar ledakan dan tembakan, kelas kami dipenuhi asap dan debu," kata seorang mahasiswa kepada AFP melalui telepon sebelum lari dari kampus.
Pejabat AS mengatakan, penasihat militer NATO membantu pasukan Afghanistan dalam mengatasi serangan tersebut.
Kampus elite yang didanai oleh USAID itu dibuka pada 2006 dan memiliki lebih dari 1.700 mahasiswa.
Peristiwa ini terjadi beberapa pekan setelah dua profesor kampus tersebut, seorang warga Amerika dan Australia, diculik dekat universitas.
Belum ada kelompok yang bertanggung jawab atas penculikan ini, namun di Kabul banyak terdapat geng kriminal yang melakukan penculikan demi tebusan. Terkadang, kelompok ini juga menyerahkan korban mereka ke Taliban.
(stu)