Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang jurnalis foto veteran Amerika Serikat yang bekerja untuk media NPR terbunuh di Afghanistan saat iring-iringan mereka diserang kelompok militan pada Minggu (5/6).
Diberitakan Reuters, korban bernama David Gilkey tewas bersama dengan penerjemah yang disewa NPR Zabihullah Tamanna saat mereka tengah berada di dalam mobil Humvee militer Afghanistan di antara provinsi Helmand, Lashkar Gah dan Marjah.
Kendaraan yang ditumpangi Gilkey itu diserang oleh kelompok Taliban dengan roket 822 mm, seperti yang disampaikan Shakil Ahmad Tasal, juru bicara Korps Atal ke-205 Afghanistan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tasal melanjutkan, serangan terjadi pada pukul 14.30 waktu setempat. Serangan itu juga menewaskan pengemudi Humvee, seorang tentara.
Saat itu mereka tengah dalam tugas bersama dengan wartawan NPR lainnya, Tom Bowman dan Monika Evstatieva, yang tidak terluka.
Gilkey adalah fotografer pemenang penghargaan atas karyanya di Afghanistan dan daerah perang lainnya.
"David telah meliput perang dan konflik di Irak dan Afghanistan sejak 9/11. Dia membantu publik melihat peperangan ini dan orang-orang yang terlibat di dalamnya. Dia meninggal dunia demi komitmennya," kata Michael Oreskes, Wakil Pemimpin Redaksi NPR dalam pernyataannya.
Jalanan antara Marjah dan Lashkar Gah tempat insiden itu terjadi baru saja dibuka oleh aparat keamanan setelah sebelumnya menjadi medan pertempuran sengit. Helmand telah menjadi lokasi peperangan antara militan Taliban dan pasukan Afghanistan yang didukung NATO.
Afghanistan adalah salah satu negara paling berbahaya bagi jurnalis. Menurut lembaga Committee to Protect Journalists, sejak tahun 1992 setidaknya ada 27 wartawan yang terbunuh di negara itu.
Januari lalu, sedikitnya tujuh staf stasiun televisi terbesar di Afghanistan tewas dalam serangan bunuh diri di Kabul. Tahun 2014, fotografer Associated Press Anja Niedringhaus tewas tertembak oleh polisi Afghanistan saat meliput pemilu.
(den)