Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi Bangladesh menewaskan empat militan Islam, pada Sabtu (27/8), termasuk sang dalang yang melakukan penyerangan di sebuah kafe di Dhaka, pada bulan lalu, dan menewaskan 22 orang.
Para militan tewas di tempat persembunyian mereka di Naraynganj, pinggiran Dhaka. Demikian disampaikan Komisaris Polisi Moniru Islam kepada Reuters.
Ia menyatakan, Tamim Ahmed Chowdhury, warga Kanada keturunan Bangladeh yang sebelumnya menjadi tersangka penyerangan kafe tersebut, juga tewas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para militan terpojok dalam serangan Sabtu pagi di tempat persembunyian mereka di Naraynganj. Polisi menggempur mereka setelah menolak untuk menyerahkan diri.
ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan di kafe tersebut, namun pemerintah Bangladesh mematahkan klaim tersebut.
Para pengamat mengatakan, pada April lalu, ISIS telah mengukuhkan Chowdhury sebagai komandan.
Sebelumnya, militan Islam menyandera kaum non-muslim dan warga asing serta melakukan pembakaran di sebuah kafe pada 1 Juli malam di Gulshan Thana, kawasan yang dihuni warga asing.
Kejadian tersebut menewaskan sejumlah orang berkebangsaan Italia, Jepang, Amerika, dan India. Polisi menyerbu kafe tersebut guna mengakhiri 12 jam pengepungan.
Pemerintah Bangladesh menyatakan, pasca serangan 1 Juli, yang disusul serangan 26 Juli, polisi telah menembak mati sembilan militan.
(vga/vga)