Mantan Pemimpin KKK Ajak Warga AS Pilih Trump

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Selasa, 30 Agu 2016 10:34 WIB
Mantan pemimpin Ku Klux Klan (KKK), David Duke, menyerukan agar warga AS memilih Donald Trump menjad presiden dalam pemilihan umum November mendatang.
Duke yang kini maju dalam pertarungan memperebutkan kursi Senat untuk Louisiana, selama ini kerap membuat para politisi di Partai Republik sendiri tak nyaman. Pasalnya, ia sering membawa isu rasis ke panggung-panggung politik. (Reuters/Gustau Nacarino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan pemimpin Ku Klux Klan (KKK), David Duke, menyerukan agar warga Amerika Serikat memilih dirinya untuk menjadi anggota Senat dan Donald Trump sebagai presiden dalam pemilihan umum yang akan digelar November mendatang.

Melalui saluran telepon otomatis atau robocall, pada awalnya Duke membahas masalah imigran yang mulai membeludak di AS.

"Kita akan dibebani pajak hingga mati. Kita akan kehilangan pekerjaan dan bisnis karena perdagangan yang tidak adil. Kita kehilangan negara kita," ujar Duke dalam sebuah rekaman telepon yang dirilis Buzzfeed dan dikutip oleh AFP, Senin (29/8).
Melanjutkan seruannya, Duke berkata, "Ini saatnya kita bangkit dan memilih Donald Trump menjadi presiden dan memilih saya, David Duke, untuk menjadi Senat AS."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Duke, sosok yang selama ini dikenal rasis dan anti-Semit, mengonfirmasi kepada Buzzfeed bahwa rekaman tersebut memang benar-benar suaranya.

Namun, tim kampanye Trump membantah ada hubungan dengan Duke. Mereka bahkan menyebut bahwa Trump tidak mendukung kampanye apa pun yang dilakukan oleh Duke.

"Ini benar-benar mengganggu. [Kami] tidak mengetahui kampanye yang dijalankan David Duke dan kami menolak David Duke dan tidak mendukung aktivitas apa pun yang dia lakukan," ucap juru bicara tim kampanye Trump, Katrina Pierson.
Duke yang kini maju dalam pertarungan memperebutkan kursi Senat untuk Louisiana, selama ini kerap membuat para politisi di Partai Republik sendiri tak nyaman. Pasalnya, ia sering membawa isu rasis ke panggung-panggung politik.

Trump pun sempat dikritik karena tidak segera menolak Duke ketika mantan pemimpin KKK itu menyatakan dukungan terhadap beberapa gagasan sang capres dari Partai Republik tersebut enam bulan lalu. Namun kemudian, Trump akhirnya menolak Duke. (stu/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER