Senat Brasil Setujui Pemakzulan Presiden Dilma Rousseff

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Kamis, 01 Sep 2016 00:12 WIB
Senat menyetujui pemakzulkan Presiden Dilma Rousseff pada Rabu (31/8) karena menilai presiden wanita Brasil pertama itu melanggar undang-undang anggaran.
Senat menyetujui pemakzulkan Presiden Dilma Rousseff pada Rabu (31/8) karena menilai presiden wanita Brasil pertama itu melanggar undang-undang anggaran. (Reuters/Adriano Machado)
Jakarta, CNN Indonesia -- Senat Brasil menyetujui pemakzulkan Presiden Dilma Rousseff pada Rabu (31/8) karena menilai presiden berhaluan kiri itu telah melanggar undang-undang anggaran.

Pemungutan suara di Senat menunjukkan upaya pemakzulan Rousseff disetujui dengan hasil 61-20 suara, menurut laporan Reuters. Hasil ini menunjukkan para anggota Senat memilih agar Rousseff menjalani hukuman atas praktik penggunaan uang ilegal dari sejumlah bank negara untuk meningkatkan belanja publik.

AFP melaporkan bahwa hasil pemungutan suara ini disambut dengan suka cita oleh para penentang Rousseff di ruang pertemuan Senat, dan sebaliknya, kekecewaan yang mendalam oleh para pendukung presiden wanita pertama Brasil ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah senator pro-pemakzulan Rousseff kemudian menyanyikan lagu nasional dan mengibarkan bendera Brasil, sementara pendukung Rousseff terlihat kecewa.

"Saya tak mau nama saya diasosiasikan dengan penghujatan semacam ini," bunyi pernyataan yang tertulis di papan yang diusung seorang senator.

Sementara, Rousseff, 68, yang saat pengumuman voting Senat masih berada di dalam istana kepresidenan di ibu kota Brasilia, diperkirakan akan segera meluncurkan pernyataan terkait pemakzulan dirinya.

Sementara, Wakil Presiden Michel Temer, yang menggantikan posisi Rousseff sejak kepemimpinannya ditangguhkan pada Mei lalu, akan dilantik secara resmi sebagai presiden hingga periode pemerintahan berakhir pada 2018 mendatang.

Temer, mantan pendukung Rousseff yang kemudian menjadi rival politiknya, akan mewakili Brasil dalam pertemuan KTT G20 di China pada akhir pekan ini.

Senat Brasil akan menggelar pemungutan suara lainnya untuk menentukan apakah Rousseff akan dilarang memiliki jabatan publik selama delapan tahun ke depan.

Proses pemakzulan Presiden Brasil telah memecah belah negara itu dan melumpuhkan situasi politik selama sembilan bulan terakhir.

Rousseff secara tidak langsung dituduh korupsi, pemerintahannya dinodai oleh skandal suap perusahaan minyak negara Petrobras dan resesi ekonomi. Partai Rousseff disebut menggunakan pendanaan ilegal dari Petrobras untuk berkampanye pada pilpres 2014.

Krisis politik Brasil ini terjadi di tengah berbagai permasalahan yang mendera negara itu, mulai dari inflasi yang mencapai 10 persen dan penyebaran virus Zika.

Selain itu, kasus Rousseff juga mewarnai persiapan Olimpiade di Rio de Janeiro pada Agustus lalu. Pemotongan anggaran sempat memicu kekhawatiran Brasil tidak siap mengadakan ajang olahraga terbesar dunia tersebut. (ama)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER