Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, dirinya percaya bakal ada kesepakatan gencatan senjata di Suriah dalam beberapa hari ke depan. Putin menyampaikan hal ini saat menggelar jumpa pers pada penutupan Konferensi Tingkat Tinggi kelompok negara G20 di China.
Dalam KTT ini, Putin menggelar pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Dalam kesempatan ini, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov juga bertemu dengan Sekretaris Negara AS John Kerry. Namun pertemuan ini tidak menghasilkan kesepakatan soal konflik di Rusia.
Sementara itu Obama mengatakan, AS dan Rusia mencoba untuk menyelesaikan upaya gencatan senjata di Suriah. Gencatan senjata ini akan memungkinkan untuk lebih banyak pengiriman bantuan kemanusiaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain soal Rusia, kedua negara juga diduga akan mencoba untuk mencapai kesepakatan pada beberapa bentuk kerjasama militer terbatas.
Seperti diberitakan Reuters, Putin menyatakan, saat ini terlalu dini untuk memberikan rincian tentang persyaratan perjanjian potensial, namun ia menilai kesepakatan tersebut benar-benar telah di depan mata.
"Saya benar-benar berharap bahwa perjanjian ini dapat tercapai dan saya memiliki alasan untuk percaya, itu bisa terjadi dalam beberapa hari ke depan," kata Putin.
Jika perjanjian tersebut bisa terwujud, menurutnya bisa dikatakan bahwa kerja sama antara Rusia dan AS dalam memerangi teroris, termasuk di Suriah, semakin mengalami peningkatan yang intensif.
Di Suriah, Rusia selama ini berada di belakang Presiden Bashar al-Assad. Namun AS justru berada di pihak yang berseberangan dengan Rusia. AS mendukung kelompok yang mereka sebut oposisi moderat yang mencoba menggulingkan rezim Al-Assad.
Sedikitnya 300 ribu orang tewas dalam konflik di Suriah yang berlangsung sejak 2011. Perang saudara ini kian parah setelah Iran dan Rusia turut membantu rezim Bashar al-Assad. Salah satu wilayah terparah saat ini adalah Aleppo yang dikepung pasukan Suriah dan Rusia. Warga sipil di kota itu dilaporkan kekurangan makanan dan terancam tewas dibombardir dari udara oleh jet Rusia. (sur/sur)