Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, menjanjikan bantuan sebesar 45 miliar yen atau setara Rp5,8 triliun untuk mendukung upaya kontra-terorisme yang dilakukan oleh negara-negara Asia.
"Sebagai dukungan pertama kami terhadap langkah anti-terorisme dan anti-ekstremisme di Asia, kami akan menjalankan program senilai 45 miliar yen dalam tiga tahun ke depan," ujar Wakil Sekretaris Jabinet Jepang, Koichi Hagiuda, mengutip perkataan Abe dalam pertemuan dengan para pemimpin ASEAN di Laos, Rabu (7/9).
Hagiuda lantas menjabarkan bahwa program bantuan itu termasuk upaya pengenalan sistem identifikasi biometrik dan penyediaan alat canggih untuk mendeteksi bahan peledak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diberitakan
Reuters, belum diketahui apakah negara-negara Asia akan menerima bantuan itu.
Tawaran ini disampaikan oleh Abe di tengah situasi di Asia yang kian panas karena serangkaian teror.
Pada akhir pekan lalu, serangan bom terjadi di Davao City yang merupakan kampung halaman dari Presiden Filipina, Rodrigo Duterte.
Insiden yang merenggut 14 nyawa dan melukai 71 orang lainnya itu diduga dilakukan oleh salah satu sekutu Abu Sayyaf, kelompok militan yang berbaiat kepada ISIS.
Abu Sayyaf kerap menjadi sorotan karena sering menyandera warga asing demi mendapatkan tebusan. Mereka tak ragu untuk mengeksekusi mati sandera jika tebusan tak dibayarkan hingga jatuh tempo.
Masih di kawasan Asia, setidaknya 22 orang rewas dalam serangan teroris di sebuah kafe di Bangladesh pada Juli lalu.
Indonesia juga sempat menjadi sorotan ketika serangan ledakan mengguncang Gedung Sarinah, Jakarta, pada awal tahun ini.
(ama)