Jakarta, CNN Indonesia -- Maskapai penerbangan China, Air China, menuai kecaman karena merilis imbauan perjalanan bernada rasis bagi para pelancong yang ingin berkunjung ke London, Inggris.
Melalui majalah maskapai, Wings of China, Air China mengimbau para pelancong untuk menghindari kunjungan ke daerah-daerah di London, Inggris, yang dihuni oleh orang India, Pakistan, dan kulit hitam.
Tak hanya itu, dalam imbauan itu juga tertulis, "Kami mengimbau turis untuk tidak keluar ruangan sendirian pada malam hari dan kepada para perempuan untuk selalu ditemani oleh orang lain ketika bepergian."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kontroversi ini merebak setelah seorang produser
CNBC di Beijing, Haze Fan, melihat imbauan itu saat sedang dalam perjalanan menggunakan Air China dari Inggris bersama tunangannya yang berasal dari London.
Ia memotret imbauan tersebut dan mengunggahnya ke jejaring sosial Twitter sembari menanyakan tanggapan dari Wali Kota London, Sadiq Khan.
Dua anggota parlemen dari Partai Buruh perwakilan daerah London dengan populasi minoritas tinggi, mendesak Duta Besar China untuk Inggris, Liu Xiaoming, untuk meminta maaf kepada warga daerah yang mereka wakili.
Rosena Allin-Khan, perwakilan untuk Tooting, daerah dengan populasi Asia paling tinggi di London, mengatakan bahwa imbauan itu "memalukan." Menurutnya, imbauan itu merupakan serangan terhadap semua warga London, bukan hanya etnis minoritas yang disebut.
"Saya akan menulis kepada Dubes China untuk mengundangnya berkunjung ke Tooting di London, di mana semua ras hidup berdampingan. Kemudian mereka akan melihat bagaimana kami hidup dan komunitas beragam kami yang indah," ucap Allin-Khan, seperti dikutip
The Independent, Kamis (8/9).
Virendra Sharma, anggota parlemen perwakilan Ealing Southall yang 40 persen populasinya merupakan orang Asia, juga melontarkan pernyataan senada dengan Allin-Khan.
"Saya terkejut bahwa bahkan hingga saat ini, beberapa orang menganggap wajar menulis pernyataan yang benar-benar salah dan rasis," tutur Sharma.
Ia pun mengangkat isu ini saat berbicara Dubes China. Sharma meminta agar Dubes itu memastikan permohonan maaf dari Air China dan sirkulasi majalah tersebut segera dihentikan.
"Saya mengundang perwakilan Air China untuk mengunjungi daerah Ealing Southall untuk melihat bahwa daerah yang sangat multikultur itu aman dan dapat memberikan nilai baik bagi mereka yang mengunjungi London," katanya.
(den)