LIVE REPORT: Duterte dan Jokowi Blusukan di Tanah Abang

Presiden Filipina Rodrigo Duterte blusukan ke Tanah Abang bersama Presiden Joko Widodo. CNNIndonesia.com memandu menit demi menit agenda blusukan tersebut.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte blusukan ke Tanah Abang bersama Presiden Joko Widodo. CNNIndonesia.com memandu menit demi menit agenda blusukan tersebut.
Jumat, 09 September 2016
  • Laporan Langsung Blusukan Jokowi-Duterte Berakhir

    14:42
    Laporan langsung CNN Indonesia.com atas blusukan Presiden Jokowi dan Rodrigo Duterte berakhir. Keduanya akan menggelar pertemuan bilateral di Istana Negara dan menikmati santap malam bersama. 

    Duterte sebelumnya berjanji akan meminta pengampunan terpidana mati kasus narkoba asal Filipina Mary Jane kepada Jokowi, dengan sopan dan menghormati hukum di Indonesia. 

  • 'Oh, itu Presiden Filipina? Saya kira orang pejabat orang Batak'

    14:33
    Blusukan Presiden Duterte dan Jokowi ke Pasar Tanah Abang disambut antusias oleh warga sekitar, pembeli dan pedagang. Warga terlihat bersorak bertemu dengan Jokowi, meski sebagian warga tak mengenal Duterte. 

    "Pak Jokowi baik banget ya. Oh, itu Presiden Filipina? Saya kira orang pejabat orang Batak," ujar Sri Hartati, 42, warga Bandung.

    Sri tidak sendiri. Pedagang Blok B Rini Septiani juga mengaku tak mengenal sosok Presiden Filipina. Dia bahkan tak mengetahui nama presiden itu, terlebih kebijakan yang dilakukan Duterte selama ini.

    Perempuan asal Pemalang, Jawa Tengah, itu hanya mendengar kabar Presiden Jokowi akan datang ke pasar tersebut. 

    Padahal di panggung internasional, Duterte mencuri perhatian publik karena gaya bicaranya yang cenderung ceplas-ceplos dan menerabas batas kesopanan.

    Ia membolehkan petugas kepolisian dan warga sipil untuk menembak siapapun yang diduga pengedar atau pemakai narkoba. Hasilnya, sekitar 2.400 orang tewas akibat perang narkoba yang digalakkan Duterte, hanya dua bulan setelah ia dilantik. PBB dan lembaga HAM menilai Duterte telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan.

    Selain itu, Duterte menyebut Presiden Amerika Serikat Barack Obama "anak pelacur" sebelum ia menghadiri KTT ASEAN di Laos pekan ini. Duterte menegaskan ia tidak akan mau didikte AS soal penerapan HAM di negaranya. Cacian yang sama juga pernah dialamatkan Duterte kepada Paus Fransiskus saat masa kampanyenya.
  • 'Tangan Pak Jokowi Lembut'

    14:24
    Beragam komentar warga soal kunjungan Jokowi dan Duterte terekam CNN Indonesia.com.

    "Saya dipanggil salaman tiga kali, senang banget Alhamdulillah senang sekali, tidak penasaran lagi, walau sudah menunggu sekian jam akhirnya bertemu bapak nomor satu se-Indonesia," kata  Neneng lani setiawati, 46, asal Sukabumi.

    "Saya ikut ke dalam, kece juga, saya langsung dipanggil sama Pak Jokowi. Tapi sayang di HP saya gak ada difoto, tangannya lembut. Saya mau memeluk Pak Jokowi gak boleh sama paspampresnya. Alhamdulillah rejeki, mana tahu ketularan rejekinya," lanjut Neneng.

    Pantauan CNN Indonesia.com, Neneng masih menciumi tangannya sendiri setelah itu. "Bekas Pak Jokowi," kata dia.

    "Pak Jokowi yang mana sih, saya belum lihat mukanya," ujar seorang lainnya.

    "Pak Jokowi datang, pasar ramai, tapi toko saya sepi. Deras benar ini orang kaya air," ujar penjaga toko di Tanah Abang. Saat ditanya namanya, dia menjawab, "Tidak mau ah, Mbak. Saya malu hihihii."
  • Duterte dan Jokowi Akhiri Blusukan di Tanah Abang

    14:15
    setImmediate$0.9572677597337584$2setImmediate$0.9572677597337584$3setImmediate$0.9572677597337584$4setImmediate$0.9572677597337584$5setImmediate$0.9572677597337584$6setImmediate$0.046527174018130335$3setImmediate$0.046527174018130335$4setImmediate$0.046527174018130335$5setImmediate$0.046527174018130335$6setImmediate$0.046527174018130335$7setImmediate$0.046527174018130335$8Jokowi dan Duterte berjalan meninggalkan Pasar Tanah Abang. Jokowi memberi kesempatan warga untuk berfoto satu per satu.

    Setelah meninggalkan Pasar Tanah Abang, Jokowi dan Duterte tampak berbincang-bincang di area parkir utama Pasar Tanah Abang Blok B. Perbincangan itu dilakukan di luar mobil kepresidenan.

    Sorak-sorai pengunjung Pasar memenuhi area parkir.

    "Pak Jokowi yang mana sih, saya belum lihat mukanya," ujar seorang ibu.
  • Kata Pedagang Tanah Abang Soal Duterte

    14:13
    Duterte terkenal akan perang anti-narkoba di Filipina yang memakan ribuan nyawa. Apa kata pedagang di Tanah Abang soal cara Duterte ini?

    Pedagang di Blok A, Adi Permana, mengaku tak banyak mengetahui sosok Presiden Duterte. Adi hanya tahu, sang presiden gencar memerangi narkoba di negerinya dengan aksi tembak mati orang-orang yang terlibat jaringan itu.

    "Saya setuju, memang seharusnya begitu. Kalau perlu koruptor ditembak mati juga," kata Adi Permana, pedagang di Blok A kepada CNN Indonesia.com sebelum kedatangan Jokowi dan Duterte ke Tanah Abang.

    Adi tidak peduli jika langkah Duterte itu dianggap melanggar hukum.

    "Yang di dalam Lapas mau dihukum mati saja tidak takut, masih ada peredaran narkoba di lapas," kata Adi.

    Sebaliknya, Yusuf Kurnia, 50, keberatan dengan cara Duterte memberantas narkoba.

    "Mestinya mereka dibawa ke pengadilan untuk membuktikan keterlibatannya, entah nantinya mendapat hukuman mati atau tidak diserahkan pada pengadilan," kata Yusuf, pedagang di Tanah Abang.
  • Jokowi dan Duterte Berhenti di Kios Batik

    14:07
    Jokowi dan Duterte berhenti di salah satu kios penjual batik dan melihat-lihat batik dengan mengobrol bersama penjual batik itu.

    Jokowi dan Duterte berhenti lama di Kios Putro Kencono.

    Pengunjung perempuan bersorak ingin meminta foto bersama dengan Jokowi.

    Jokowi bersalaman dengan beberapa pengunjung. "Pak salaman pak," ujar pengunjung itu.

    Jokowi tampak tersenyum menanggapi teriakan dari pengunjung saat berada di eskalator.

  • Lift Dimatikan saat Duterte dan Jokowi Blusukan di Tanah Abang

    13:58
    Lift sempat dimatikan usai dilewati Jokowi dan Duterte. Rombongan dan pengunjung berebut mengikuti kedua pemimpin negara. Akibatnya, terjadi penumpukan di ujung lift.

    Saat ini Jokowi dan Duterte berada di lantai 2.

  • Pengunjung Histeris melihat Jokowi-Duterte

    13:46
    Pengunjung bersorak riuh melihat kedatangan keduanya. Barisan pengunjung yang tadinya tertata mulai berhamburan karena ingin berfoto dengan Jokowi. Mereka terlihat berebut bersalaman.

    Beberapa pengunjung mengatakan sengaja datang dan menunggu setelah tahu Jokowi datang.

    "Saya dari Sulawesi datang ke sini mau belanja, kebetulan dengar kabar Pak Jokowi mau datang, saya tungguin dulu mau ketemu Pak Jokowi, mudah-mudahan bisa ketemu. Enggak tahu kalau Presiden Filipina mau datang juga," Hajira, pembeli baju lebaran.

    Awalnya beberapa pengunjung mengaku kecewa karena Duterte dan Jokowi lama datang.

    "Ah lama amat sih, bedak kita luntur," ujar seorang pengunjung.

  • Menlu RI dan Filipina Sambut Duterte di Tanah Abang

    13:41
    Presiden Jokowi dan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menlu Filipina Perfecto Yasay sambut Presiden Filipina Rodrigo Duterte di depan Blok A Pasar Tanah Abang.

    Duterte sehari sebelumnya menghadiri KTT ASEAN di Laos dengan sejumlah pemimpin ASEAN, China, Amerika Serikat dan PBB.
  • Ratusan Personel Amankan Kunjungan Jokowi-Duterte

    13:41
    Sekitar 600 personel gabungan TNI dan Polri dikerahkan untuk pengamanan blusukan Jokowi dan Duterte ke Tanah Abang ini.

    Wakil Kepala Kepolisian Resor Jakarta Pusat AKBP Roma Hutajulu sebelumnya mengatakan bahwa aparat kepolisian yang bertugas selama kunjungan presiden merupakan gabungan dari beberapa kesatuan.

    "Kami menurunkan personel [kepolisian] 300 orang dari Polsek Tanah Abang, Polres Jakarta Pusat, dan Polda Metro Jaya," kata Roma di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (9/9).

    Personel TNI juga ikut dikerahkan. Menjelang waktu salat Jumat, mereka menggelar apel di depan Pintu Timur Blok B Pasar Tanah Abang. Apel dipimpin Kepala Staf Kodim 0501 Jakarta Pusat Letkol ARH Rakhmat Santoso.

    Dalam apel itu, Rakhmat menginstruksikan agar personel TNI meningkatkan kewaspadaan selama kunjungan presiden berlangsung.

    "Ini kunjungan yang agak berbeda. Presiden Jokowi dan Presiden Filipina akan langsung berinteraksi dengan masyarakat di pasar. Tingkatkan kewaspadaan," kata Rakhmat.

    Pengamanan kedua kepala negara ini dilakukan dalam tiga lapis. Ring A berada di dalam pasar, ring B di area luar sekitar pasar, dan ring C rute sepanjang jalan yang dilalui kedua presiden.

    Aparat TNI dibagi menjadi beberapa kelompok. Pasukan berseragam lengkap dengan senjata laras panjang SS2 V2 berasal dari kesatuan Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) TNI AD. Tim Paspampres berseragam batik juga ikut mengamankan.

    "Khusus yang membawa senjata harap hati-hati, kalian langsung berinteraksi dengan masyarakat yang berbelanja. Jaga nama baik TNI," ujar Rakhmat di hadapan personel.
  • Iring-iringan Presiden Duterte Tiba di Pasar Tanah Abang

    13:56
    Pengunjung pasar bersorak saat melihat satu mobil berhenti di depan pintu utama Pasar Tanah Abang Blok A. Presiden Duterte mengawali kunjungannya ke Indonesia dengan blusukan ke Pasar Tanah Abang bersama dengan Presiden Jokowi.

    Duterte mencuri perhatian publik sejak ia berkampanye mencalonkan diri sebagai presiden Filipina menggantikan Benigno Aquino II. Sejak masa kampanye, Duterte dengan tegas berjanji akan memberantas praktik penyalahgunaan narkotika dengan cara membunuh para pengedar dan pemakai narkoba.

    Selama masa kampanye, gaya bicara Duterte yang cenderung ceplas-ceplos dan menerabas batas kesopanan sudah terlihat. Duterte sempat melontarkan lelucon perkosaan terhadap perwakilan dari Australia, kerap berbicara soal kejantanan dan viagra, hingga bersumpah akan menggemukan ikan-ikan di Manila Bay dengan membuang mayat pengedar narkoba di sana.

    Ketika memenangi pilpres pada Mei, lalu dilantik menjadi presiden pada 30 Juni 2016, gaya kepemimpinan Duterte semakin kontroversial. Ia membolehkan petugas kepolisian dan warga sipil untuk menembak siapapun yang diduga pengedar atau pemakai narkoba.

    Hasilnya, sekitar 2.400 orang tewas akibat perang narkoba yang digalakkan Duterte, hanya dua bulan setelah ia dilantik. Sekitar 900 di antaranya tewas ditembak aparat, sementara sisanya masih diselidiki. Kalimat "masih diselidiki" oleh pegiat HAM dianggap bahasa halus untuk korban main hakim sendiri atau pembunuhan tanpa proses pengadilan. PBB dan lembaga HAM menilai Duterte telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan.
(ama/ama)