Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa Ban Ki-moon mengutuk uji coba nuklir terbaru Korea Utara, Jumat (9/9). Ia menilai uji coba yang kelima kalinya ini sebagai bentuk pelanggaran serius resolusi Dewan Keamanan PBB.
"Saya mengimbau anggota PBB untuk tetap bersatu dan mengambil tindakan yang tepat. Kami harus segera menghentikan eskalasi ini," kata Ban Ki-moon seperti diberitakan Reuters.
Menyikapi uji coba nuklir tersebut, PBB menggelar pertemuan tertutup untuk membahas kemungkinan dijatuhkannya sanksi tambahan bagi Korea Utara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korea Utara telah diberi sanksi oleh PBB sejak tahun 2006. Pengamat semenanjung Korea mengatakan, sanksi telah dijatuhkan telah hampir menyentuh semua lini.
Pada bulan Maret, PBB memperketat sanksi yakni dengan lebih mengisolasi Korea Utara. Pengetatan sanksi ini diberikan atas uji coba nuklir keempat berupa peluncuran roket jarak jauh pada bulan Februari.
Pyongyang dinilai telah melakukan serangkaian uji coba rudal balistik tahun ini yang menyalahi resolusi PBB.
Sementara itu Duta Besar Inggris untuk PBB Matthew Rycroft mengatakan, ada serangkaian langkah yang bisa diambil PBB untuk menanggapi uji coba nuklir itu.
"Pertama-tama harus ada implementasi penuh dari sanksi yang ada, kedua mungkin ada nama tambahan yang ditambahkan ke rezim sanksi yang ada dan ketiga mungkin ada pengetatan dan penguatan rezim sanksi," kata Rycroft usai pertemuan di PBB.
Sementara itu Sekretaris Negara Amerika Serikat John Kerry menyatakan negaranya siap mengerahkan segala daya dan upaya untuk melindungi para sekutunya dari ancaman Korut. Ia menyebut, uji coba nuklir kelima Korut ini sebagai yang terbesar.
"Kami siap untuk mengambil langkah yang diperlukan untuk memastikan sekutu kami terlindungi dari ancaman dalam bingkai perdamaian dan keamanan internasional," kata Kerry.
Kerry mengatakan Amerika Serikat tetap terbuka untuk "kredibel dan otentik" pembicaraan denuklirisasi semenanjung Korea, tetapi menambahkan bahwa Korea Utara telah menunjukkan hal itu tidak akan menjadi mitra negosiasi yang kredibel.
Menteri Luar Negeri Perancis Jean-Marc Ayrault mengatakan uji coba nuklir Korea Utara itu tidak bisa dibiarkan tanpa tindakan tegas dari PBB.
(sur)