Jakarta, CNN Indonesia -- Badan legislatif China memecat 45 anggota dewan yang mewakili Provinsi Liaoning atas tuduhan keterlibatan dalam kecurangan pemilihan umum.
Melalui pemungutan suara, Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional (NPC) memutuskan untuk mendiskualifikasi para wakil rakyat itu karena membeli suara dan melakukan suap saat proses pemilu dalam Kongres Rakyat Provinsi Liaoning pada 2013 lalu.
Merujuk pada sebuah artikel karya mahasiswa di Tsinghua China Law Review, Zhao Xiaoli, 94 dari 3.000 anggota dewan dalam NPC saat ini berasal dari Liaoning.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan pemecatan kali ini, berarti Liaoning kehilangan setengah perwakilannya di tingkat nasional. Perwakilan dari setiap provinsi sendiri harus dipilih melalui Majelis Provinsi dan diserahkan kepada NPC untuk masa jabatan lima tahun.
Sementara itu, kecurangan dalam pemilu yang lebih parah ditemukan pada tingkat provinsi. Kantor berita
Xinhua melaporkan hingga kini 523 anggota dewan untuk Kongres Rakyat Provinsi Liaoning terbukti terlibat dalam kecurangan pemilu.
Ratusan anggota dewan itu pun sekarang sudah mengundurkan diri atau dipecat. Akibatnya, kini Komite Tetap Provinsi Liaoning tak dapat bersidang karena 38 dari 62 anggotanya sudah didiskualifikasi.
Menindaklanjuti situasi tersebut, anggota parlemen NPC akhirnya melakukan pemungutan suara pada Selasa (13/9).
Mereka memutuskan membentuk panel untuk membantu anggota legislatif Provinsi Liaoning mempersiapkan sesi selanjutnya dan menjalankan beberapa fungsi komite yang sekarang ini terhenti.
"Ini belum pernah terjadi sebelumnya sejak berdirinya Republik Rakyat China pada 1949, situasi ini menunjukkan perlunya perancangan institusi yang kreatif," demikian kutipan pemberitaan
Xinhua seperti dikutip
AFP.
(den)