Jakarta, CNN Indonesia -- Topan super Meranti menghantam beberapa wilayah Taiwan pada Rabu (14/9), memutus aliran listrik bagi lebih dari 180 ribu rumah.
Meski tidak mencapai daratan, Meranti membawa angin kencang dan hujan lebat di wilayah timur dan selatan Taiwan.
Pada pukul 02.15 GMT, Meranti berada di 30 km barat daya Hengchun, membawa angin berkecepatan hingga 263 km per jam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Stasiun pemantau Hengchun merekan kekuatan angin terbesar dalam 120 tahun, menurut Badan Cuaca Pusat Taiwan.
“Meranti akan berdampak secara signifikan ke Taiwan pada hari ini,” kata Hsieh Pei-yun dari badan cuaca.
Rekaman televisi memperlihatkan banjir di jalan-jalan dan angin kencang di wilayah selatan Kenting, yang populer di kalangan turis berkat pantai dan pasir putihnya.
Sekolah dan kantor-kantor di tutup di sebagian besar wilayah timur dan selatan Taiwan, begitu pula layanan kereta api dihentikan.
Hampir 1.500 orang telah dievakuasi dari wilayah berisiko terkena dampak parah topan, dan menurut Pusat Operasi Darurat Pusat, setengahnya tinggal di tempat perlindungan sementara.
Topan Meranti sementara itu bergerak ke arah barat laut menuju Selat Taiwan dengan kecepatan 18 km pe rjam.
Badai lain yang masih berada di timur Filipina juga diprediksi akan mencapai Taiwan pada akhir pekan ini.
(stu)