Kunjungan Trump, Kesalahan Terbesar Presiden Meksiko

AFP | CNN Indonesia
Kamis, 22 Sep 2016 07:56 WIB
Survei terbaru menunjukkan bahwa kunjungan Trump menjadi kesalahan Presiden Meksiko Pena Nieto, setelah Trump menyebut imigran asal Meksiko pemerkosa.
Survei terbaru menunjukkan bahwa kunjungan Trump menjadi kesalahan Presiden Meksiko Pena Nieto, setelah Trump menyebut imigran asal Meksiko pemerkosa. (Reuters/Henry Romero)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kedatangan calon presiden Amerika Serikat Donald Trump ke Meksiko untuk bertemu dengan Presiden Enrique Pena Nieto, menurut sebuah survei, merupakan salah satu kesalahan terbesar Nieto.

Survei oleh GEA-ISA yang dipublikasikan Rabu (21/9), menunjukkan bahwa sebanyak 69 persen warga Meksiko tidak menyukai pekerjaan Nieto selama ia memimpin, dan hanya 29 persen yang menyukainya. Ini merupakan peringkat terburuk Nieto sejak ia mulai menjabat pada 2012.

Persetujuan atas Nieto berada di angka 55 persen ketika GEA-ISA pertama kali melakukan survei pada pertengahan 2013, dan angka itu turun 35 persen hingga survei pada tahun ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Survei terbaru ini mernunjukkan bahwa 15 persen orang menilai kunjungan Trump pada 31 Agustus lal sebagai “kesalahan terbesar” yang dilakukan oleh Nieto, paling tinggi di atas masalah lain seperti inflasi, ekonomi, kemiskinan, keamanan, narkoba dan korupsi.

Pena Nieto mengejutkan banyak warga Meksiko ketika ia bertemu dengan Trump di istana kepresidenan, karena capres dari Partai Republik AS itu pernah menyebut imigran asal Meksiko sebagai pemerkosa, dan mengancam akan membuat Meksiko membayar tembok yang akan dibangunnya di perbatasan kedua negara.

Nieto juga dikritik karena tidak mengecam Trump ketika mereka berdua tampil bersama dalam pers konferensi setelah pertemuan empat mata.

Survei GEA-ISA dilakukan terhadap hampir 1.000 orang pada 3-5 September dengan margin error 3,1 persen.

Survei lain yang dilakukan oleh surat kabar Reforma pada Agustus menemukan peringkat persetujuan terhadap Nieto di angka 23 persen. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER