Jakarta, CNN Indonesia -- Pasca gencatan senjata yang berakhir pada Senin pekan lalu, Aleppo terus digempur. Pada akhir pekan kemarin saja,
CNN melaporkan kota itu dibombardir oleh 200 serangan udara.
Pertahanan Sipil Suriah, yang juga dikenal dengan The White Helmets, menjelaskan bahwa ia menemukan tubuh seorang ayah dan anaknya dibawah reruntuhan setelah serangan udara. Tiga anggota keluarga itu tewas akibat serangan udara; anak dan ayah tersebut, serta seorang anak lain. Ibu dan anak perempuan yang berada di ruangan lain apartemen itu, selamat dan dibawa ke rumah sakit.
Serangan mematikan itu mengenai rumah mereka pada pukul 05.00 pagi Jumat lalu, di Qaterji, Aleppo Timur. Serangan itu merupakan awal dari ratusan serangan udara selama akhir pekan lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang aktivis dari Aleppo menggambarkan masifnya pengeboman itu tak pernah terjadi sebelumya, sejak perang sipil Suriah pecaha pada Maret 2011.
Sebagai respons dari rangkaian serangan udara itu, para aktivis di Twitter mem-posting berbagai foto dan video dari Aleppo dengan tagar #HolocaustAleppo dalam bahasa Arab. Belum diketahui berapa korban jiwa akibat serangan udara pada akhir pekan atau pun sejak gencatan senjata berakhir.
Gencatan senjata yang berlaku di seluruh Suriah berakhir pada Senin malam pekan lalu, setelah efektif selama satu pekan. Serangan awal yang menandai berakhirnya gencatan senjata adalah serangan terhadap 18 dari 31 tuk konvoi bantuan kemanusiaan PBB.
[Gambas:Video CNN] (stu)