Jakarta, CNN Indonesia -- Tembok yang akan membatasi Turki dan Suriah sepanjang 900 kilometer akan selesai pada Februari tahun depan.
Sejak gelombang pengungsi membanjiri Eropa, Turki terus didesak untuk memberlakukan kontrol lebih ketat di perbatasan dengan Suriah, terutama oleh nagara sekutunya yang tergabung dalam NATO.
Pembangunan tembok sendiri sudah dimulai sejak awal 2014, meski Turki selalu membuka pintu perbatasan bagi pengungsi dari Suriah yang melarikan diri dari kecamuk perang sipil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Konstruksi akan selesai dalam lima bulan,” kata sumber pejabat Turki kepada Reuters yang menolak disebut namanya.
Selain persoalan pengungsi, Turki juga mengantisipasi kekuatan kelompok Kurdi Suriah yang makin menguat.
Bulan lalu, Turki melancarkan operasi dengan kelompok pemberontak Suriah, selain untuk menggempur ISIS, juga untuk menyetop kemajuan yang terus dibuat oleh milisi Kursi Suriah, YPG.
Turki menganggap YPG memiliki hubungan dekat dengan pemberontak Kurdi Turki, PKK, yang dicap Ankara, Amerika Serikat dan Uni Eropa sebagai teroris.
Sementara itu, AS menganggap YPG sebagai sekutu dalam operasi menggempur ISIS di Suriah.
(stu)