Jakarta, CNN Indonesia -- Konflik Suriah menjadi salah satu isu panas yang dibahas dalam debat calon Wakil Presiden Amerika Serikat pada Selasa (3/9) waktu setempat. Calon pendamping Donald Trump, Mike Pence, mendukung koalisi AS untuk menyerang pasukan rezim Suriah jika Rusia terus melakukan gempuran di Aleppo.
"Jika Rusia terus ikut campur dan melakukan serangan barbar di Aleppo, Amerika Serikat harus menggunakan pasukan militer untuk menyerang rezim Assad," ujar Pence dalam debat melawan rivalnya dari Partai Demokrat, Tim Kaine, seperti dikutip
AFP.
Rusia memang terus melakukan gempuran di Aleppo setelah gencatan senjata berakhir pada dua pekan lalu. Serangan itu dilaporkan turut mengorbankan banyak warga sipil, terutama karena adanya rumah sakit yang terkena gempuran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah AS sendiri pada 2013 sebenarnya pernah hampir melakukan serangan terhadap pasukan pemerintah Suriah setelah ditemukan fakta bahwa tentara rezim itu menyerang warga sipil dengan gas sarin.
Namun akhirnya, Presiden Barack Obama dan Rusia akhirnya sepakat untuk memusnahkan senjata kimia Suriah tersebut.
Kedua cawapres ini mengkritik dukungan Rusia terhadap rezim Suriah dan konfrontasi yang dilakukan oleh Moskow atas Washington. Namun, keduanya bersilang pendapat mengenai pernyataan Trump yang memuji Presiden Rusia, Vladimir Putin.
"Donald Trump lagi-lagi memuji Vladimir Putin dan jelas dia memiliki perjanjian bisnis dengan oligarksi Rusia yang berhubungan dengan Putin," ucap Kaine.
Kaine kemudian menyerang langsung Pence dengan mengatakan bahwa rivalnya tersebut bahkan menyebut Putin lebih baik ketimbang Obama.
Pence mengatakan bahwa tudingan itu tidak akurat dan malah menyalahkan serangan Rusia yang semakin menjadi merupakan dampak dari kebijakan Clinton saat menjabat sebagai Menteri Luar Negeri AS.
"Hillary Clinton mengatakan bahwa prioritas utamanya adalah untuk memperbaiki hubungan dengan AS. Perbaikan itu menghasilkan invasi ke Ukraina," katanya.
Invasi ke Ukraina itu dianggap sebagai tonggak Rusia dalam menunjukkan kekuatannya di mata internasional.
Sementara itu, pemerintah AS dan Rusia masih terus berupaya bekerja sama untuk menyelesaikan konflik di Suriah.
Pada Senin lalu, AS mengumumkan akan melanjutkan negosiasi dengan Rusia mengenai kisruh di Suriah. Washington menyalahkan Rusia karena mendukung Assad dalam konflik yang sudah merenggut 300 ribu nyawa sejak pecah pada Maret lalu.
(den)