Jakarta, CNN Indonesia -- Calon Presiden dari Partai Republik Donald Trump menyerang Bill Clinton, suami dari Hillary Clinton, dalam debat calon presiden kedua pada Minggu malam waktu setempat (9/10). Serangan terhadap Bill Clinton dilayangkan setelah Hillary menyinggung pernyataan Trump yang melecehkan perempuan.
Clinton mengatakan bahwa perkataan Trump beberapa tahun lalu yang terekam menunjukkan bahwa dia tidak layak menjadi presiden.
Dalam rekaman itu, Trump mengatakan berbagai kalimat cabul terhadap wanita. Menurut Clinton, rekaman itu telah menjadi bukti yang cukup bahwa Trump tidak pantas memimpin memimpin negara itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perkataannya terhadap wanita membuat kelayakannya dipertanyakan untuk menjadi presiden. Dia tidak hanya mengincar wanita, tapi juga orang lain seperti warga kulit hitam, latin dan Muslim," ujar Clinton.
"Negara ini hebat karena kita menghargai dan merayakan keragaman. Ini adalah nilai yang penting, karena ini adalah Amerika yang kita cintai," lanjut Clinton.
Trump mempertahankan diri dengan mengatakan bahwa itu hanya perkataan itu seloroh semata. Dia menegaskan bahwa dia menghargai wanita, tidak seperti Bill Clinton.
Trump menyinggung skandal seksual yang pernah dialami Bill Clinton selama menjabat presiden AS di tahun 1990-an. Salah satu skandal Bill Clinton adalah perselingkuhannya dengan pegawai magang Monica Lewinsky di Gedung Putih antara tahun 1995-1996.
"Bill Clinton lebih parah, tidak pernah ada dalam sejarah politik. Kalian bisa mengatakan apa pun, tapi Bill Clinton lebih parah," ujar Trump.
Selain itu, Trump juga menyinggung soal tuduhan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Bill Clinton terhadap empat wanita. Hillary, kata Trump, telah mengintimidasi wanita-wanita tersebut.
"Mereka semua ada di sini," lanjut Trump.
Sebelumnya beberapa jam sebelum debat, Trump telah bertemu dengan empat wanita yang mengaku dilecehkan secara seksual oleh Bill Clinton tersebut. Tim kampanye Clinton menyebut pertemuan Trump dengan sejumlah wanita tersebut hanyalah "aksi" yang dibuat-buat dan "sangat merusak pertarungan" kedua capres.
Klaim pelecehan yang diajukan oleh sejumlah wanita itu bukanlah klaim yang baru. Bill Clinton hingga kini tidak pernah didakwa atas berbagai tuntutan tersebut, dan ia sudah menyelesaikan satu kasus pelecehan seksual dengan seorang wanita, Paula Jones, dengan denda sebesar US$850 ribu, atau setara dengan Rp11 miliar, tanpa permintaan maaf atau pengakuan bersalah.
Clinton dalam gilirannya berbicara dalam debat mengatakan bahwa semua yang dikatakan Trump tidak benar. Masyarakat, lanjut Clinton, bisa menarik kesimpulan apakah Trump adalah sosok pemimpin yang bisa menghargai rakyatnya atau tidak.
Dia melanjutkan, berbagai kontroversi terjadi para Trump, namun tidak ada satu kata maaf pun yang terlontar dari mulut taipan real estate itu.
"Dia tidak pernah meminta maaf atas perkataannya itu. Tidak pernah meminta maaf terhadap veteran Muslim yang dia hina. Tidak meminta maaf terhadap reporter yang dia lecehkan," ujar Clinton.
(den)