WikiLeaks Bocorkan 2.000 Email Ketua Kampanye Clinton

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Selasa, 11 Okt 2016 07:38 WIB
WikiLeaks membocorkan sekitar 2.000 email dari akun milik ketua tim kampanye calon presiden Amerika Serikat, Hillary Clinton, John Podesta.
Ilustrasi (Dok. WikiLeaks)
Jakarta, CNN Indonesia -- WikiLeaks membocorkan sekitar 2.000 email dari akun milik ketua tim kampanye calon presiden Amerika Serikat, Hillary Clinton, John Podesta. Bocornya data ini merupakan peretasan WikiLeaks kedua dalam empat hari terakhir.

Ribuan email yang dibocorkan WikiLeaks pada Senin (10/10) sebagian besar meliputi sejumlah pembahasan kebijakan dan strategi dengan staf Clinton soal cara menangani pemberitaan media soal sejumlah isu yang merebak di permukaan dan menyangkut Clinton pada 2015. WikiLeaks mengklaim, ribuan email yang bocor hanyalah sebagian dari 50 ribu email Podesta yang mereka miliki.

Sejumlah email yang bocor membahas soal langkah tim kampanye untuk merespon buku "Clinton Cash," buku terbitan 2015 yang menguak keterkaitan Clinton Foundation terhadap sejumlah keputusan yang dibuat oleh Clinton saat masih menjabat sebagai menteri luar negeri AS pada pemerintahan Presiden Barack Obama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam bocoran itu terdapat email dari pejabat kampanye Clinton, Huma Abedin, yang menyebut bahwa mantan ibu negara itu ingin membuat video klarifikasi soal tuduhan yang dimuat dalam buku tersebut.

"Dia [Clinton] percaya dia perlu melakukan video ini karena integritasnya diserang dan dia adalah satu-satunya yang bisa mengatakan bahwa sejumlah keputusannya saat menjadi menlu bukanlah berdasarkan kepentingan pendonor," tulis Abedin, dikutip dari CNN.

Abedin menambahkan, "Dia [Clinton] tak ingin terus-terusan menerima teriakan awak media yang mengajukan pertanyaan seputar itu pada [kampanyenya] di Nevada dan California. Jika dia tak membuat video, itu lah yang akan terjadi."

Namun, rencana pembuatan video itu urung dilakukan Clinton, yang kemudian memilih memberikan klarifikasi melalui berbagai wawancara televisi.

Chelsea Clinton anak manja

Email lain datang dari ajudan Clinton, Doug Band, pada 2011 silam, yang menyebut putri Clinton, Chelsea, sebagai "anak manja" yang "tak punya tujuan dalam hidupnya."

Band mengirimkan email tersebut kepada Podesta dan ajudan Clinton lainnya, Cheryl Mills, menjabarkan soal perusahaan jasa konsultan miliknya, Teneo, dan mengaku keberatan Chelsea Clinton mengkritiknya.

"Saya tidak layak menerima hal ini, dan dia seharusnya lebih menghormati saya. Perilakunya seperti anak manja yang tak punya kerjaan lain selain menciptakan masalah dan mencari alasan untuk membenarkan tindakannya. Karena dia, seperti yang ia katakan sendiri, belum menemukan jalan hidupnya dan kurang fokus pada hidupnya," ujar Band.

Terkait bocornya email, tim kampanye Clinton mengecam tim kampanye Trump yang nampaknya "bersorak hari ini karena bocornya data yang direkayasa oleh Vladimir Putin." Pasalnya, penasihat Trump, Jason Miller, menuliskan kicauan di akun Twitter miliknya yang memiliki tautan dengan bocornya data.

WikiLeaks kerap diduga bekerja sama dengan Rusia. Para pejabat keamanan nasional AS juga menuduh Rusia berusaha mempengaruhi pemilu AS melalui peretasan yang sangat terkoordinasi.

Sebelumnya, WikiLeaks membocorkan email pada Jumat (7/10) yang berisi sejumlah transkrip pidato tertutup yang dilontarkan Clinton kepada sejumlah perusahaan Wall Street setelah dia tak lagi menjabat sebagai menlu. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER