China Bersedia Bahas Kemungkinan India Masuk Kelompok Nuklir

Riva Dessthania Suastha/Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 11 Okt 2016 14:48 WIB
Perdana Menteri India Narendra Modi sedang menggencarkan kampanye untuk bergabung dengan NSG agar mengurangi ketergantungan energi pada bahan bakar fosil.
Perdana Menteri India Narendra Modi sedang menggencarkan kampanye untuk bergabung dengan NSG agar mengurangi ketergantungan energi pada bahan bakar fosil. (Reuters/Rob Stothard)
Jakarta, CNN Indonesia -- Diplomat senior China mengatakan pemerintah bersedia membahas kemungkinan India menjadi anggota tetap Kelompok Pemasok Nuklir atau (NSG).

Perdana Menteri India Narendra Modi sedang menggencarkan kampanye untuk bergabung dengan NSG. Dengan menjadi anggota NSG, India dapat mengurangi ketergantungan energi pada bahan bakar fosil dan mengembangkan teknologi nuklirnya dengan mengandalkan kemitraan dengan Amerika Serikat, Rusia, dan Perancis.

Namun, upaya Modi untuk bergabung selama ini tak juga tercapai karena rivalnya, China, memiliki hak veto dalam kelompok yang menerapkan sistem konsensus itu. NSG sendiri didirikan sebagai respon terhadap uji coba pertama senjata nuklir India.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wakil Menteri Luar Negeri China Li Baodong pada Senin (10/10) memaparkan bahwa keanggotaan baru dalam NSG perlu mendapat persetujuan dari semua negara anggota.

"Peraturan [keanggotaan NSG] tidak ditentukan hanya oleh China," ujar Li kepada para wartawan menjelang kunjungannya ke China pekan ini bersama Presiden Xi Jinping untuk menghadiri KTT BRICS, yang terdiri dari sejumlah negara berkembang.

"China bersedia mendalami segala kemungkinan agar India menjadi anggota tetap [NSG] selaras dengan piagam NSG dan beberapa peraturan yang harus dihormati oleh seluruh pihak," tutur Li, dikutip Reuters.

Untuk itu, Li menyatakan, China dan India telah menjajaki komunikasi yang sangat baik agar dapat mencapai konsensus.

Bulan lalu, pemerintah India mengatakan telah menjalani pembicaraan "substantif" bersama China sebagai upaya untuk bergabung dalam kelompok beranggotakan 48 negara pemasok nuklir itu.

Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT) hanya mengakui lima negara anggota tetap DK PBB, yakni AS, Rusia, China, Inggris, dan Perancis, sebagai negara dengan senjata nuklir.

India memang tidak menandatangani NPT, namun menilai rekam jejak negara itu yang tidak mengembangkan teknologi nuklirnya sebagai senjata patut dijadikan pertimbangan untuk bergabung dengan NSG.

Pada 2008, NSG memberikan keleluasaan bagi India sehingga dapat ikut serta dalam perdagangan nuklir. Namun, kesempatan itu terjegal dalam tahap pengambilan keputusan organisasi.

AS termasuk sejumlah negara yang berharap kesepakatan bisa tercapai sehingga India dapat bergabung sebagai anggota NSG. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER